Panasonic baru saja memperkenalkan kamera Lumix G100 (G110 di beberapa negara), sebuah mirrorless Micro Four Thirds yang dibuat khusus untuk para vloggers. Panasonic agaknya tidak mau kalah dari Sony ZV-1 yang telah dirilis lebih dulu.
Perusahaan kamera saat ini mau tidak mau akan mengikuti kebutuhan pasar akan konten video, sehingga kamera dengan embel-embel vlog semakin banyak, kalau tidak ingin makin digerus oleh handphone.
Untuk mendukung vlog kamera lumix G100 ditanam beberapa fitur angara lain layar sentuh yang dapat diputar penuh, tombol rekam khusus berwarna merah yang mudah terlihat, mikrofon directional audio dengan pelacakan subjek dan beberapa hal lainnya.
Kamera ini menggunakan sensor 20MP format Four Thirds seperti kebanyakan kamera Panasonic lainnya. Sayangnya G100 tidak memiliki komponen IBIS dan diganti dengan sistem IS 5-axis “hybrid” saat merekam video (untuk 4K hanya 4-axis).
Layar LCD-nya berukuran 3″ dan sangat cerah meskipun dilihat di luar ruangan. Ditemani dengan viewfinder 3,68 juta titik. EVF nya pakai teknologi field sequential, tetapi dengan refresh rate empat kali lebih cepat dari sebelumnya, untuk mengurangi warna yang pecah.
Lumix G100 mampu merekam video 4K/30p dan 24p hingga 10 menit. Ada crop saat merekam 4K sehingga mengurangi ruang lingkup saat pemotretan sudut lebar.
G100 menggunakan sistem directional audio ‘OZO’ yang dirancang oleh Nokia. Teknologi ini agar kamera secara otomatis bisa memilih arah dari mana suara direkam, bahkan melalui deteksi wajah. G100 juga memiliki soket mic eksternal, tetapi tanpa jack headphone.
Untuk aksesoris G100 hadir dengan tripod DMW-SHGR1. Tripod ini bisa menjadi selfie stick kecil (dengan tombol shutter dan tombol perekaman video) atau menjadi sebuah tripod mini yang mampu berdiri sendiri.
Harga kamera Lumix G100 adalah USD $749 dengan lensa kit zoom 12-32mm F3.5-5.6 ultra-kompak. Dengan tripod grip menjadi USD $799. Kamera ini akan mulai dijual akhir Juli 2020.
Apa pun jenis konten yang ingin Anda buat, G100 memiliki beragam fitur yang dibutuhkan. Mode selfie video memungkinkan pengaturan vlogging yang simpel dan tanpa repot. Monitor tinggal diputar ke depan dan merekam subyek video dengan fokus yang jernih tanpa perlu banyak setting.
Terdapat juga efek video khusus seperti gerak lambat 2x / 4x dan gerak cepat 2x / 4x / 8x dalam FHD. Dan fitur ini dengan cepat dapat diakses. Bahkan fitur animasi time-lapse dan stop-motion juga tersedia dengan pemotretan interval dan pemrosesan komposisi gambar di dalam kamera.
Untuk videografer tingkat lanjut, G100 mendukung perekaman V-Log L. Pengguna dapat menerapkan LUT (Look Up Table) pilihan mereka pada rekaman V-Log L yang direkam pada PC.
Untuk foto aksi yang sempurna, kita dapat mengambil foto mode 4K secara burst, dan memilih momen terbaik. Berikut adalah spesifikasi dari Lumix G100.
Berikut review awal dari kamera Lumix G100 di beberapa situs fotografi, sangat membantu bagi yang sedang mempertimbangkan ingin membeli kamera ini.
Lumix G100 dirancang sebagai kamera vlogging entry-level. Untuk itu Panasonic telah mengorbankan beberapa fitur G100, pertama agar harga dapat ditekan dan kedua bentuk yang kompak dan ringan. G100 tidak memiliki segel cuaca artinya tidak bisa digunakan vlogging saat cuaca hujan atau berdebu.
Untuk video, Lumix G100 mengandalkan stabilisasi gambar secara elektronik, hybrid dengan OIS pada lensa yang kompatibel dengan Micro Four Thirds. Tidak ada IBIS membuat kamera ini hanya bergantung pada OIS untuk stabilisasi pengambilan foto.
Dengan hybrid stabilizer tersebut, saat merekam video kamera ini menunjukkan hasil yang sebagian besar sangat halus dan stabil. Dan sepertinya lebih halus dibanding Canon EOS M50.
Pesaing terbesar untuk G100 saat ini adalah Sony ZV-1 yang dirilis lebih dulu beberapa minggu kemarin. Harga keduanya mirip di range yang sama. G100 memiliki keunggulan viewfinder elektronik dan lensa yang dapat diganti karena berbasis mirrorless dibanding ZV-1 yang fixed lens. Ini membuat G100 lebih fleksibel.
Sistem mikrofon bawaan G100 lebih baik dalam mengambil suara dari arah yang terdeteksi otomatis, berkat teknologi OZO. Tapi sebagian vlogger mungkin tetap akan menggantinya dengan eksternal mic.
Sementara ZV-1 memiliki sistem autofokus yang lebih baik karena menggunakan PDAF (phase detect) dan klip rekaman yang lebih lama pada mode 4K. Lumix G100 jelas memiliki sensor yang lebih besar dibanding Canon PowerShot G7 X Mark III atau ZV-1, sehingga noise lebih terkontrol.
Meskipun tidak memiliki beberapa fitur vlogging-centric baru seperti Face Priority, Product Showcase miliki Sony ZV-1 dan kemampuan streaming langsung seperti Canon G7 X III, Lumix G100 mampu meyediakan tingkat kontrol yang baik dengan kemampuan untuk membatasi depth-of-field agar tidak terlalu lebar.
Kamera Lumix G100 mungkin menjadi salah satu kamera generasi awal yang dikhususkan untuk pembuat konten video atau vlogger. Meski dari dulu juga sudah banyak kamera yang bisa dipakai vlog, tetapi pengkhususan ini akan membuat flow proses menjadi lebih mudah dan cepat.
Bagi anda yang baru terjun sebagai content creator dan ingin menggunakan peralatan yang mumpuni, kamera Lumix G100 adalah pilihan yang tepat mengingat Panasonic merupakan pembuat raja video kamera GH5 yang legend itu.
Memilih Lensa Kamera DSLR/Mirrorless Dan Perawatannya, Oleh Arbain Rambey
[Press Release] Kamera Terbaru Sony a6500 dengan Stabilisasi 5-Axis, Touchscreen dan Prosesor Baru
Review Canon EOS R8 terbaru, kamera mirrorless full-frame pengantar dengan sensor CMOS 24,2MP yang berasal dari EOS R6 II
Review Sony ZV-1F, Kamera Vlog Terjangkau Buat Content Creator
RumorKamera.com has no affiliation with any of the equipment manufacturers mentioned on this site. All trademarks and brands belong to their respective owners. Disclosure: Rumorkamera.com is sponsored by companies and affiliate partners that display various advertising banners and links on this blog (see our Privacy Policy).
Copyright © 2022 Rumor Kamera
Pingback: Panasonic Lumix G100 Akan Segera Dirilis - Rumor Kamera