Pengertian Fotografi Astronomi atau Astrophotography

Miriam Espacio at Pexels.com

Astrophotography adalah jenis fotografi yang melibatkan pengambilan gambar objek dan fenomena astronomi. Meskipun praktik ini telah ada selama berabad-abad dengan peralatan terbatas, baru belakangan ini mendapatkan popularitas karena kemajuan teknologi.

Dengan bantuan kamera digital dan teleskop, kini astrofotografer dapat menangkap gambar menakjubkan obyek langit mulai dari galaksi yang jauh, nebula, dan gugusan bintang. Selain memotret langit malam, astrofotografer juga kerap memotret Matahari, Bulan, dan planet-planet dalam tata surya.

Baik Anda seorang fotografer berpengalaman atau pemula, selalu ada sesuatu yang baru untuk dipelajari tentang genre fotografi yang menarik ini. Dalam posting blog ini, kita akan menjelajahi beberapa dasar astrophotography, termasuk jenis kamera dan lensa, perangkat lunak, persiapan dan sedikit tekniknya.

Astrofotografi dapat dilakukan dengan kamera dan lensa sederhana, tetapi peralatan yang lebih khusus sering digunakan untuk menangkap gambar dengan kualitas lebih tinggi.

Berbagai Jenis Astrophotography

Ada banyak jenis foto astrofotografi. Beberapa jenis yang umum adalah foto wide-angle (bidang lebar) yang menangkap area langit yang luas; foto deep sky (langit yang dalam) yang menangkap objek jauh seperti galaksi dan nebula, dan foto tata surya yang menangkap planet, bulan, dan asteroid. Ada juga jenis astrofotografi yang kurang umum, seperti foto star trail (jejak bintang) dan foto resolusi tinggi.

Wide-angle Astrophotography

Astrofotografi sudut lebar adalah salah satu jenis fotografi yang paling menantang dan bermanfaat. Ini membutuhkan pengaturan yang sangat tepat dan banyak kesabaran, tetapi hasilnya bisa menakjubkan.

James Wheeler at Pexels.com

Untuk astrofotografi sudut lebar, Anda memerlukan teleskop dengan lensa mata lebar, dudukan pelacak, dan kamera dengan lensa sudut lebar. Kamera harus bisa dipasang ke teleskop, dan lensa harus bisa fokus pada tak terhingga.

Hasil astrofotografi sudut lebar bisa sangat menakjubkan. Gambar Bima Sakti yang membentang di langit malam, atau bidang bintang yang luas.

Deep-Sky Astrophotography

Hasil akhir dari jenis ini bisa berupa gambar galaksi jauh, nebula, dan gugus bintang yang menakjubkan karena obyek-obyek tersebut tidak bisa dilihat dengan mata telanjang lansung.

Ada dua jenis utama astrofotografi deep-sky yaitu bidang lebar dan bidang sempit. Astrofotografi bidang lebar paling baik untuk menangkap area langit yang luas, sedangkan bidang sempit lebih baik untuk menargetkan objek tertentu.

Bagaimana Memulai Astrofotografi

Para astrofotografer yang bercita-cita tinggi dapat memulai dengan peralatan yang terbatas. Kamera DSLR, tripod, dan lensa dengan panjang fokus 200mm atau lebih sudah cukup.

Sebuah kamera dengan kontrol manual diperlukan untuk dapat mengatur eksposur dan fokus. Lensa dengan bukaan lebar (f/2.8 atau lebih lebar) akan memungkinkan lebih banyak cahaya untuk mencapai sensor, menghasilkan waktu pencahayaan yang lebih singkat dan lebih sedikit bintang yang tertinggal.

Tracking mount tidak diperlukan untuk eksposur yang lebih pendek, tetapi menjadi diperlukan untuk eksposur yang lebih lama dari sekitar 30 detik untuk menghindari bintang tertinggal.

Target Obyek Foto Astrofotografi

Objek Sasaran Astrofotografi adalah benda atau fenomena astronomi yang ingin dipotret oleh fotografer. Target populer antara lain termasuk Bulan, planet, komet, nebula, gugus bintang, dan galaksi. Beberapa target relatif mudah untuk difoto dan ada yang sangat sulit.

Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih target astrofotografi. Yang pertama adalah peralatan yang Anda miliki. Target tertentu, seperti galaksi, memerlukan teleskop untuk hasil terbaik. Target lain, seperti Bulan, dapat dicitrakan dengan kamera dan tripod sederhana.

Sharath G. at Pexels.com

Faktor kedua yang perlu dipertimbangkan adalah waktu dalam setahun. Beberapa target hanya terlihat pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, jadi penting untuk melakukan riset terlebih dahulu.

KID CANDY at Pexels.com

Terakhir, pertimbangkan tingkat keahlian Anda. Beberapa target, seperti komet, membutuhkan banyak kesabaran dan latihan untuk dikuasai. Dan juga tentunya peralatan yang tidak murah seperti teleskop.

Peralatan Wajib Astrophotography

Salah satu peralatan paling penting untuk astrofotografi adalah tripod. Ini akan menjaga kamera Anda tetap stabil selama eksposur lama, memastikan bahwa gambar Anda tajam. Lensa sudut lebar juga penting, karena memungkinkan Anda menangkap area luas langit malam.

Kecepatan rana yang cepat juga diperlukan untuk membekukan bintang di gambar Anda. Pelepas rana jarak jauh akan memungkinkan Anda mengambil eksposur lama tanpa menyentuh kamera Anda, mencegah goyangan kamera yang tidak diinginkan.

Jika Anda tidak memiliki pelepas rana jarak jauh, Anda dapat menggunakan penundaan pengatur waktu pada kamera Anda untuk memastikan bahwa kamera tidak bergerak selama eksposur.

Adam Krypel at Pexels.com

Apa pun jenis astrofotografi langit yang ingin Anda lakukan, ada beberapa hal yang Anda perlukan: langit yang gelap, tripod yang stabil, kamera yang bagus, dan teleskop atau lensa panjang.

Penting untuk memiliki pengaturan yang sangat stabil, karena getaran sekecil apa pun dapat merusak gambar. Mount harus dapat melacak bintang dengan sangat tepat, dan kamera harus dapat mengambil eksposur lama tanpa goyangan apa pun.

Peralatan Tambahan Astro Fotografi

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat membeli peralatan astrofotografi tambahan. Pertama, jenis kamera apa yang Anda miliki? DSLR, point and shoot, atau yang lainnya? Kedua, jenis lensa apa yang Anda miliki? Ketiga, berapa banyak polusi cahaya di daerah Anda? Keempat, berapa anggaran Anda?

Setelah Anda mempertimbangkan hal-hal ini, Anda dapat mulai melihat berbagai jenis peralatan. Misalnya, jika Anda memiliki kamera DSLR, Anda mungkin ingin mempertimbangkan tripod dengan pelacak atau teleskop.

Jika Anda memiliki kamera point and shoot, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kamera DSLR dengan adaptor teleskop. Jika Anda memiliki banyak polusi cahaya di daerah Anda, Anda mungkin ingin mempertimbangkan filter astronomi.

Apa pun jenis peralatan yang Anda putuskan untuk dibeli, pastikan Anda melakukan riset dan membaca ulasan sebelum melakukan pembelian.

Astrophotography Setting Camera

Mulailah dengan mengatur kamera ke fokus manual. Lensa umumnya memiliki tanda untuk mengatur fokus secara manual untuk mencapai titik fokus tak terhingga, biasanya ini bekerja dengan cukup baik. Anda dapat menyempurnakan fokus dengan menggunakan fitur live, mengatur ke mode simulasi, dan mengarahkan pada satu bintang yang terang. Coba sesuaikan fokus sedikit demi sedikit hingga bintang terlihat sekecil mungkin.

Mengambil foto astronomy perlu mengambil eksposur yang cukup lama pada f/2.0, ISO 1600 atau 3200 selama 20-30 detik. Setting ini bisa untuk menangkap galaksi Bima Sakti dengan fokus dan komposisi yang baik. Perlu dicatat, eksposur yang lebih pendek diperlukan saat menggunakan lensa dengan focal panjang untuk menghindari blur.

Dalam astrofotografi, salah satu pengaturan utama pada kamera Anda adalah “noise reduction dengan eksposur lama”. Pengaturan ini memberitahu kamera untuk mengambil eksposur kedua, dengan panjang yang sama, segera setelah yang pertama. Eksposur kedua digunakan untuk menangkap noise “arus gelap” yang dihasilkan oleh sensor. Noise ini kemudian dikurangi dari eksposur pertama, menghasilkan gambar yang lebih bersih.

Saat memotret foto, selalu gunakan format file RAW daripada JPEG. Ini akan memungkinkan Anda untuk mengedit foto menggunakan perangkat lunak seperti Photoshop atau Lightroom, untuk menghasilkan gambar yang lebih cerah dan lebih detail. File RAW memberikan lebih banyak fleksibilitas saat mengedit, jadi Anda harus selalu menggunakannya jika memungkinkan.

Cara Foto Bintang di Langit Dengan HP

Hp atau ponsel bisa digunakan juga untuk mengambil astrophotography. Salah satu tip terpenting untuk astrofotografi adalah menjaga ponsel tetap diam, karena bahkan gerakan sekecil apa pun dapat merusak hasil akhir foto.

Cara yang baik untuk menjaga ponsel Anda tetap diam adalah dengan menggunakan tripod atau jenis dudukan lainnya. Ini akan memungkinkan Anda untuk mengambil eksposur lama tanpa khawatir ponsel Anda bergerak.

Tip lainnya adalah menggunakan pengatur waktu pada kamera Anda untuk menghindari guncangan pada ponsel saat Anda menekan tombol rana. Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menangkap beberapa gambar langit malam yang menakjubkan.

Image Credit : AstroGear

Apa yang disebut dengan ‘night mode’ telah menjadi trend untuk kamera smartphone selama beberapa tahun terakhir. Didukung oleh sensor yang lebih besar yang lebih sensitif terhadap cahaya, smartphone unggulan kini dapat mengambil foto yang sangat baik dalam kondisi cahaya rendah, seperti senja atau bahkan malam.

Sebuah smartphone juga dapat digunakan untuk astrofotografi dengan menghubungkanya ke sebuah teleskop dengan adaptor khusus. Ini akan memungkinkan ponsel mengambil foto langit malam yang lebih jauh dan dalam dengan eksposur lama.

Gunakan tripod khusus untuk menjaga teleskop tetap stabil untuk digunakan pada zoom tertinggi. Bereksperimenlah dengan waktu pencahayaan yang berbeda untuk mendapatkan hasil terbaik.

Menentukan Lokasi dan Kondisi

Astrofotografi membutuhkan kondisi cuaca yang cerah dan stabil. Lokasi terbaik untuk astrofotografi adalah jauh dari polusi cahaya, di daerah dengan langit malam yang gelap. Biasanya ditemukan di daerah pegunungan atau pelosok.

Bisa dicek dengan menatap langit beberapa saat, akan terlihat bintang-bintang yang semakin banyak, pertanya baik untuk memulai foto astro.

Fotografer juga harus bersabar, karena beberapa gambar astrofotografi bisa memakan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk diambil.

Astrophotography Star Trail

Astrofotografi star trail ini cukup istimewat dan unik. Ini adalah cara untuk terhubung dengan alam semesta dengan cara yang sangat intim. Eksposur yang sangat lama diperlukan untuk menangkap jejak bintang bisa sangat menakjubkan.

Syed Qaarif Andrabi at Pexels.com

Jika Anda tertarik untuk mengambil foto star trail, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, Anda harus menemukan lokasi yang gelap dengan polusi cahaya yang minimal. Kedua, Anda memerlukan tripod yang kokoh untuk menjaga kamera Anda tetap stabil selama eksposur lama. Ketiga, Anda harus bersabar!

Saat bumi berputar, bintang-bintang tampak berubah posisi. Dengan membuka aperture kamera dalam waktu lama, masukkan bintang utara (Polaris)ke dalam frame komposisi yang diambil. Semakin lama total waktu exposure, semakin jauh di sekitar langit bintang-bintang akan tampak bergerak.

Pasca Pemrosesan Gambar Anda Astrofotografi

Setelah Anda mengambil gambar astrofotografi, penting untuk memprosesnya dengan benar untuk menghasilkan yang terbaik dalam foto Anda. Ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan dalam post processing, seperti pengurangan noise, stacking beberapa foto dll.

Dengan meluangkan waktu untuk memproses foto yang telah diambil, Anda akan mendapatkan hasil foto astro yang menakjubkan yang dapat Anda banggakan.

Kesimpulan

Astrofotografi adalah seni menangkap pemandangan langit di malam hari. Ini melibatkan pengambilan gambar langit malam melalui teleskop atau cukup dengan lensa. Astrofotografi adalah seni yang menantang karena membutuhkan banyak kesabaran teknik dan pengalaman.

Peralatan yang digunakan dalam astrofotografi cukup mahal dan pemahaman bagaimana memproses gambar membutuhkan latihan. Astrofotografi dapat dipraktikkan di lokasi mana pun. Namun, kondisi langit dan cuaca harus cerah dan kondusif.

Cara terbaik untuk menjadi astrofotografer adalah dengan berlatih. Keluarlah, mulailah memotret, dan belajarlah dari kesalahan Anda. Tapi percayalah, itu sepadan. Tidak ada yang lebih baik daripada menangkap keindahan langit malam.

Jadi, carilah titik gelap, siapkan tripod Anda, dan mulailah mengambil beberapa foto yang luar biasa!