Pengertian Fotografi Arsitektur, Manfaat dan Tekniknya

BERK OZDEMIR at Pexels.com

Apa itu fotografi arsitektur ? Pengertian fotografi arsitektur adalah fotografi bangunan dan struktur serupa yang secara estetika terlihat indah dan mampu merepresentasikan subjeknya dengan akurat. Jenis fotografi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pemasaran dan periklanan, dokumentasi, dan catatan sejarah.

Seorang fotografer arsitektur yang baik akan memperhatikan komposisi dan detail, serta kemampuan untuk menggunakan cahaya dan bayangan untuk menciptakan gambar yang menarik. Fotografi arsitektural seringkali menantang, karena mengharuskan fotografer untuk menangkap esensi dari suatu struktur sambil menghadapi sudut yang sulit dan kondisi cuaca yang sering kali tidak mendukung.

Terlepas dari tantangannya, fotografi arsitektur bisa sangat bermanfaat, baik secara estetika maupun finansial. Bagi mereka yang menyukai fotografi dan arsitektur, hal ini bisa menjadi cara sempurna untuk menggabungkan dua minat ini.

Tujuan Fotografi Arsitektur

Fotografi arsitektur digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk mendokumentasikan pembangunan gedung baru, menangkap eksterior dan interior struktur yang telah jadi, dan menyoroti fitur unik dari desain tertentu. Jenis fotografi ini dapat digunakan untuk tujuan komersial atau editorial, dan dapat menjadi alat penting bagi arsitek dan pengembang saat mempromosikan karya mereka.

Manfaat Fotografi Arsitektur Bagi Arsitek

Ada banyak manfaat fotografi arsitektur bagi seorang arsitek. Selain dapat membantu mereka untuk mendokumentasikan pekerjaan mereka, bisa juga untuk menarik klien baru, dan menghasilkan prospek baru. Selain itu juga dapat membantu membangun marketing dan meningkatkan portofolio mereka. Fotografi arsitektur dapat menjadi alat pemasaran yang kuat dan dapat membantu membedakan seorang arsitek dari pesaing mereka.

Beberapa Tujuan Utama Arsitektur Fotografi

  • Catatan arsitektur – arsitek, firma konstruksi atau klien mungkin memerlukan satu set foto yang diambil selama proses pembangunan hingga penyelesaian untuk catatan dan portofolio mereka
  • Komersial – untuk iklan dan brosur penjualan gedung
  • Akomodasi dan perjalanan – industri ini membutuhkan fotografi arsitektur hotel untuk digunakan di iklan dan brosur
  • Rekaman dan penelitian sejarah – rekaman di gedung-gedung bersejarah melalui proyek renovasi
  • Sejarah Seni dan Pariwisata – bangunan sering kali memiliki karya seni dan kerajinan (jendela, mural, ukiran) sebagai bagian dari kainnya

Jenis atau Tipe Fotografi Arsitektur

Ada tiga jenis fotografi arsitektur: interior, eksterior, dan detail. Interior adalah foto bagian dalam bangunan, eksterior adalah foto bagian luar bangunan, dan detail adalah foto fitur bagian-bagian dari bangunan.

Exterior Architecture Photography

Fotografi arsitektur eksterior adalah seni menangkap keindahan dan pengerjaan eksterior bangunan. Ini adalah bidang fotografi yang membutuhkan kejelian untuk menangkap detail dan pengetahuan tentang sudut terbaik dalam menampilkan subjek.

Graphicgum at Pexels.com

Baik itu bangunan megah atau bungalo sederhana, fotografi arsitektur eksterior dapat menyoroti fitur unik dan membuatnya terlihat menjadi yang terbaik. Jenis fotografi ini sering digunakan dalam daftar real estat, iklan, dan brosur.

Jika Anda mempertimbangkan untuk menyewa seorang fotografer arsitektur untuk foto arsitektur eksterior demi kepentingan bisnis, pastikan untuk meminta contoh karya mereka untuk mendapatkan gambaran tentang gaya dan keterampilan mereka.

Interior Architecture Photography

Fotografi arsitektur interior adalah proses memotret interior bangunan untuk mendokumentasikan desain dan fitur-fitur di dalamnya. Jenis fotografi ini membutuhkan ketelitian terkait komposisi dan pemahaman tentang berbagai elemen yang membentuk sebuah foto yang menarik.

Julia Volk at Pexels.com

Untuk menghasilkan foto arsitektur interior yang memukau, penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang pencahayaan. Misalnya bagaimana cara menggunakan cahaya alami, atau pencahayaan buatan, untuk menciptakan efek yang diinginkan. Penting juga untuk menyadari berbagai sudut yang dapat digunakan untuk menangkap interior suatu ruang.

Dengan memanfaatkan berbagai teknik ini, seorang fotografer dapat menciptakan gambar yang indah dan dramatis yang menampilkan desain interior sebuah bangunan.

Detail Architecture Photography

Pixabay at Pexels.com

Fotografi arsitektur tipe detail adalah jenis fotografi khusus yang berfokus pada menangkap detail bagian kecil dari suatu struktur bangunan. Ini dapat mencakup pola fasad yang rumit, detail hiasan pintu, atau fitur unik dari jendela. Jenis fotografi ini membutuhkan perhatian besar terhadap detail dan mata yang terlatih untuk komposisi.

Berbagai Teknik dalam Fotografi Arsitektur

Sebelum mengambil foto arsitektur fotografi, penting untuk melakukan riset dan penelitian Anda sendiri. Ini termasuk mencari tahu waktu terbaik untuk mengambil foto, sudut terbaik, pencahayaan yang tersedia dan peralatan seperti apa yang Anda perlukan. Penting juga untuk mendapatkan izin dari pemilik atau pengelola gedung sebelum mengambil gambar.

Perhatikan Detail dan Juga Gambar Besarnya

Dalam fotografi arsitektur, perlu untuk memperhatikan detail kecil dan komposisi keseluruhan. Detail dapat membantu menceritakan kisah atau cerita bangunan, sementara komposisi keseluruhan dapat memberikan konteks dan skala terhadap lingungan sekitar. Dengan memperhatikan detail kecil dan gambaran besar, Anda dapat membuat foto arsitektur yang informatif dan menarik secara visual.

Pencahayaan dalam Fotografi Arsitektur

Pencahayaan adalah salah satu aspek terpenting dalam fotografi arsitektur. Pencahayaan yang tepat dapat memunculkan fitur terbaik atau keunikan dari sebuah bangunan dan membantu menciptakan kesan ruang. Faktor ini juga dapat membantu untuk memamerkan tekstur bahan dan menambahkan kesan drama pada bidikan.

Himesh Mehta at Pexels.com

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menerangi gedung untuk fotografi. Yang pertama adalah waktu. Cahaya pada waktu yang berbeda dalam sehari dapat berdampak besar pada hasil foto akhir. Cahaya pagi dan sore hari sering dianggap sebagai yang terbaik untuk fotografi, karena dapat menciptakan bayangan panjang dan membantu menonjolkan bentuk bangunan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah arah cahaya. Matahari harus berada di belakang fotografer untuk menghindari terlalu underexpose dan kontras pada gambar. Jika matahari berada di depan fotografer, dapat menciptakan efek siluet.

Komposisi Latar Depan

Charles Parker at Pexels.com

Komposisi latar depan dalam arsitektur fotografi adalah tentang memilih elemen yang tepat untuk disertakan dalam bingkai guna menciptakan kesan mendalam dan menarik. Latar depan harus digunakan untuk mengarahkan mata pemirsa ke dalam foto dan menuju subjek utama. Menyertakan elemen seperti obyek di depan, bentuk yang kuat, dan tekstur yang menarik semuanya dapat membantu menciptakan komposisi latar depan yang menarik.

Komposisi Latar Belakang

Komposisi latar belakang dalam fotografi arsitektur juga penting untuk dipertimbangkan. Latar belakang dapat menambah konteks dan memberikan keseimbangan pada gambar. Seringkali, latar belakang dapat digunakan untuk mengarahkan mata pemirsa melalui gambar dan ke subjek utama.

Ivan Cujic at Pexels.com

Saat menyusun bidikan Anda, pertimbangkan elemen di latar belakang dan bagaimana elemen tersebut dapat berkontribusi pada keseluruhan gambar. Perhatikan garis, bentuk, dan warna di latar belakang dan gunakan untuk keuntungan Anda. Dengan sedikit pemikiran, latar belakang dapat membuat fotografi arsitektur Anda sangat menonjol dan menarik perhatian.

Post Processing

Setelah foto awal diambil, pemrosesan setelahnya adalah kunci untuk menciptakan produk foto akhir yang secara akurat mewakili kondisi riil bangungan arsitekturnya. Saat ini sebagian besar post processing akan menggunakan berbagai software atau program perangkat lunak untuk melakukan penyesuaian garis perpektif, warna, kontras, ketajaman, dan faktor lainnya.

Adobe Lightroom, Contoh tools untuk memperbaiki Perspective Foto Arsitektur

Dengan fotografi arsitektural, sangat penting untuk memastikan bahwa garis lurus tampak lurus, dan keseluruhan gambar terlihat bersih dan halus. Dengan meluangkan waktu untuk memproses foto dengan benar, Anda dapat membuat foto arsitektur yang menakjubkan dan secara akurat mewakili pemandangan.

Pilih Waktu yang Tepat

Satu jam sebelum matahari terbenam dan satu jam setelah matahari terbit umumnya merupakan waktu terbaik untuk memotret foto arsitektur. Cahaya lebih lembut dan tersebar lebih merata selama waktu ini, menghasilkan bayangan yang lebih sedikit dan pencahayaan yang imbang. Jika Anda memotret gedung dengan banyak kaca, cahaya pagi atau sore hari juga akan menghasilkan pantulan yang lebih menarik.

Konevi at Pexels.com

Dalam fotografi arsitektur, salah satu aspek terpenting adalah menangkap perasaan atau vibe dalam ruang. Hal ini dapat dicapai dengan mengambil foto gedung yang sama pada hari yang berbeda. Dengan melakukan ini, Anda akan dapat menunjukkan berbagai suasana hati yang dapat dibangkitkan oleh ruang tersebut. Penting juga untuk memperhatikan cahaya. Kualitas cahaya dapat berubah secara drastis sepanjang hari, sehingga dengan mengambil foto pada waktu yang berbeda, Anda akan dapat menangkap vibe dalam ruang dengan berbagai cara.

Tambahkan Konteks dalam Foto Arsitektur

Sebagai fotografer arsitektur, salah satu tujuan utama adalah menambahkan konteks pada foto arsitektur. Ini mungkin melibatkan memotret bangunan di sekitarnya, sehingga pemirsa dapat melihat bagaimana bangunan itu cocok dengan lingkungan, atau mungkin dengan cara mengambil foto orang-orang yang menggunakan ruang atau bangungan tersebut, untuk menunjukkan fungsinya.

Mario Cuadros at Pexels.com

Menambahkan konteks dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemirsa tentang foto, dan dapat membuatnya lebih menarik. Ini juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau suasana tertentu. Misalnya, saat memotret gedung perkantoran baru, bisa dengan menunjukkan betapa modern dan luasnya gedung itu, dibandingkan dengan gedung-gedung di sekitarnya.

Konteks adalah elemen penting dalam fotografi arsitektur, dan salah satu yang harus selalu diingat saat mengambil fotonya. Dengan mempertimbangkan konteks, kita berharap dapat membuat lebih banyak foto yang menggugah pikiran dan bermakna.

Ciptakan Kesan Ruang dalam Fotografi Interior

Jimmy Chan at Pexels.com

Untuk menciptakan kesan ruang dalam fotografi interior dan arsitektural Anda, gunakan lensa sudut lebar dan cari cara untuk memasukkan sebanyak mungkin fitur ke dalam framing foto. Bidik dari titik pandang yang tinggi atau sudut yang rendah untuk memberikan gambaran skala ruang. Gunakan garis dan pola di bagian depan untuk mengarahkan mata dari luar bingkai dan menciptakan kesan kedalaman ruang.

Bidik Dari Sudut yang Berbeda

Nick Wehrli at Pexels.com

Saat memotret arsitektur, sangat disarankan memotret dari berbagai sudut yang berbeda untuk menangkap cakupan penuh dari struktur bangunan terkait. Ini dapat dilakukan dengan memotret dari permukaan tanah dari sudut yang rendah, atau dari posisi yang ditinggikan setara dengan pandangan manusia, dari dalam struktur bangunan itu sendiri, atau bahkan dari birdview dengan menggunakan peralatan seperti drone.

Dengan memvariasikan perspektif dari berbagai sudut, Anda akan dapat menangkap fitur unik arsitektur sebuah bangungan menghasilkan foto yang dinamis dan menarik.

Peralatan untuk Arsitektur Fotografi 

Ada beberapa alat utama yang penting untuk fotografi arsitektur. Tripod diperlukan untuk menjaga kamera tetap stabil dan untuk menghindari guncangan kamera. Lensa sudut lebar sangat penting untuk menangkap luasnya bangunan atau lanskap. Filter polarisasi dapat digunakan untuk mengurangi silau dan meningkatkan kontras. Pelepas rana jarak jauh juga berguna untuk menghindari guncangan kamera. Terakhir, pengukur cahaya juga sangat penting untuk mengekspos gambar dengan benar.

Pilih Kamera yang Tepat

Untuk memulai fotografi arsitektur, Anda memerlukan kamera yang dapat memotret dalam format RAW dan memiliki pengaturan ISO tinggi dengan baik. Kamera DSLR atau mirrorless dengan sensor full-frame sangat ideal, tetapi kamera sensor crop seperti APSC-C juga dapat bekerja dengan baik.

Pilih Lensa Terbaik

Ada beberapa hal penting yang perlu diingat ketika memilih lensa untuk fotografi arsitektur. Pertama, Anda membutuhkan lensa yang cukup lebar untuk menangkap seluruh pemandangan. Kedua, Anda butuh lensa yang dapat menangani bidikan closeup serta bidikan lebar. Ketiga, Anda akan perlu lensa yang tajam dan memiliki sedikit distorsi.

Misalnya lensa wide dengan zoom range 16-35mm f/2.8 adalah lensa serba guna yang cocok dan banyak dipakai untuk fotografi arsitektur. Cukup wide lebar untuk menangkap seluruh pemandangan, tajam serta memiliki sedikit distorsi. Pilihan lain adalah lensa 24-70mm f/2.8 yang sedikit lebih sempit tapi jangkauan lebih jauh. Bukaan yang lebar sangat dibutuhkan untuk mendapatkan cahaya yang cukup dalam foto interior.

Gunakan Filter

Filter adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kualitas foto arsitektur Anda. Anda bisa menggunakan filter ND untuk mengurangi jumlah cahaya yang mengenai sensor Anda. Salah satu masalah paling umum dengan foto yang diambil di dalam ruangan adalah efek bloom. Dengan menggunakan filter lensa ND dapat dengan cepat dan mudah menghilangkan masalah ini, memberikan Anda foto yang tajam dan jernih.

Gunakan Tripod untuk Hasil Foto Yang Presisi

Jika Anda ingin mendapatkan gambar yang akurat untuk fotografi arsitektur maka sangat dibutuhkan sebuah tripod. Alat ini akan membantu menjaga kamera tetap stabil dan memungkinkan untuk mendapatkan foto dengan hasil yang tajam dan detail. Ingatlah bahwa tripod bisa menjadi besar dan canggung untuk dibawa-bawa kemana-mana, jadi pastikan untuk memilih yang ringan dan mudah dibawa.

Gallery Foto Arsitektur

Summary

Kesimpulannya, fotografi arsitektur adalah mengambil foto bangunan dan struktur serupa dengan cara estetis dan mampu menampilkan representasi akurat dari subjeknya. Fotografi arsitektur ini dengan berbagai tipenya dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti marketing, pemasaran dan periklanan, dokumentasi, dan catatan sejarah. Teknik untuk mengambil foto arsitektur meliputi teknik dari sisi konsep juga dari sisi peralatan kamera dan aksesorisnya.