Monday, November 18, 2024
HomeReview KameraKamera Untuk Vlog 2020 Dan Cara Memilih Yang Terbaik

Kamera Untuk Vlog 2020 Dan Cara Memilih Yang Terbaik

Kamera Untuk Vlog, Credit : Kushagra Kevat@kushagrakevat

Tren pertumbuhan vlog semakin meningkat, ribuan anak muda membuat vlog terkait berbagai macam hal. Jika Anda sudah serius menekuni dunia vlogging ini, Anda harus berinvestasi kamera untuk vlog terbaik dan berkualitas tinggi.

Kamera yang bagus untuk video atau vlog tentu memiliki kriteria yang berbeda dengan kamera yang dikhususkan untuk foto.

Memang sangat praktis menggunakan Hp kamera yang sudah banyak dimiliki orang untuk membuat vlog, tetapi untuk vlog yang serius handphone belumlah ideal. Banyak keterbatasan pada ponsel dalam menunjang produksi vlog yang konsisten.

Saat ini ada sangat banyak kamera video yang berbeda fitur dan kemampuannya. Sehingga butuh pengetahuan yang tepat untuk tahu kamera video apa yang terbaik sesuai kebuthan vlogging Anda baik di Youtube, Instagram dan platform media sosial lainnya.

Tujuan Membeli Kamera Untuk Vlog

Apa itu Vlogging?

Vlogging telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun ini, banyak orang mengkonsumsi vlog dari para “artis” dadakan. Vlog merupakan singkatan dari video blog atau blog yang content-nya bukan berupa tulisan tetapi berupa video.

Caranya adalah para vloggers ini merekam video pendek tentang berbagai hal mulai dari yang simpel seperti kehidupan sehari-hari mereka, traveling hingga yang serius seperti tutorial. Saat ini, tren pertumbuhan vlogging tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Makin hari makin banyak orang terjun ke dunia ini.

Mengapa vlog ini menjadi sangat populer ? Pertama karena harga peralatan untuk merekam video telah turun secara signifikan. Di masa lalu, peralatan membuat video terlalu mahal, dan kebanyakan orang tidak mampu membelinya. Kamera untuk vlog paling sederhana saat ini bisa menggunakan Hp yang selama ini selalu dibawa kemana-mana.

Kedua karena semakin mudahnya akses internet dengan biaya murah, dan semakin lebarnya bandwith yang bisa diperoleh. Hal ini sangat mendukung untuk proses upload video dan streaming video yang umumnya memiliki ukuran file yang besar.

Perbedaan utama antara vlogging dan acara televisi adalah vlogging tidak selalu membuat video untuk uang. Meskipun begitu banyak pembuat vlog yang popularitasnya tinggi, mampu meraup uang milyaran dengan cara mendapatkan komisi iklan dari video-nya yang di-upload ke Youtube.

Investasi Vloggers Untuk Menghasilkan Uang

Ketika memulai vlogging, mungkin banyak yang tidak menghasilkan uang langsung, tetapi seiring waktu, Anda bisa membangun audiens dan mulai menghasilkan lebih banyak uang secara signifikan.

Ada beberapa cara bagi vloggers untuk menghasilkan uang. Yang paling mudah adalah melalui komisi periklanan dari penyedia platform video. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan uang hanya dengan merekam video.

Yang paling terkenal adalah Google AdSense yang memiliki cabang platform Ads khusus untuk video yang dinamakan YouTube. Dan semua orang di dunia hampir pasti tahu apa itu Youtube sehingga target audience-nya banyak dan selalu ada.

Konsepnya sangat sederhana untuk dipahami. Pemasang iklan akan membayar Google untuk menampilkan iklan mereka di video yang diupload oleh vlogger, kemudian vlogger akan dibayar fee dari pendapatan iklan tersebut. Google AdSense telah menjadi pilihan untuk untuk monetize vlog Anda dan memberi Anda peluang untuk menghasilkan uang dari upaya Anda.

Cara populer lain bagi vloggers untuk menghasilkan uang adalah dengan meng-endorse produk-produk yang dijual sendiri atau milik orang lain atau milik sebuah perusaan. Dari proses endorse tersebut ia akan mendapatkan keuntungan dari komisi atau sales penjualan, juga akan semakin memperluas jumlah audiens-nya.

Kriteria Kamera yang Bagus untuk Video

Berikutnya adalah memilih kamera untuk vlog. Ada banyak fitur penting untuk dipertimbangkan, sebanyak fitur yang tidak Anda butuhkan. Karena vlog umumnya akan mengambil video yang dekat dan pribadi, maka fitur seperti zoom tidak begitu penting.

Flash juga secara umum tidak dibutuhkan saat mengambil video apalagi flash built-in, tapi pastikan ruangan memiliki cukup cahaya atau berinvestasi di lampu led khusus penerangan video. Yang lebih penting perhatikan kinerja kamera video tersebut dalam kondisi cahaya rendah. Karena akan sering menemui kondisi tersebut tak terhindarkan saat akan melakukan vlogging.

Namun, jika vlogging yang akan dibikin tidak melulu soal diri Anda, misalkan membuat video untuk merekam perjalanan, maka perlu mempertimbangkan kamera yang memiliki fitur zoom yang layak.

Lensa

Aperture lensa sangat penting, dan butuh lensa berkualitas untuk memiliki bukaan lebar, yang memungkinkan lensa menangkap lebih banyak cahaya. Selain itu efek bokeh (background blur) bisa didapat dengan lensa jenis ini.

Pilih lensa fixed 50mm dengan aperture f/1.8 yang banyak digunakan untuk mengambil foto potret. Dengan bukaan yang cukup diharapkan ISO tidak perlu dinaikkan terlalu tinggi yang akan menimbulkan noise dalam kondisi cahaya redup. 

Auto Fokus

Hindari kamera dengan lensa fokus manual, karena melakukan perekaman video sendirian akan sangat sulit mengontrol fokus secara terus menerus. Untuk itu cari kamera video dengan sistem autofocus yang efektif agar kamera bisa secara kontinu melacak Anda dan memastikan bahwa Anda selalu tetap fokus.

Sensor Gambar

Secara hukum fisika, sensor yang lebih besar dapat menangkap lebih banyak cahaya sehingga meminimalkan noise (bintik-bintik pada video). Ini penting untuk vlogging. Camcorder secara umum memiliki ukuran sensor terkecil, sehingga tidak berfungsi dengan baik saat kondisi low-light.

Kamera DSLR dan mirrorless cenderung memiliki sensor terbesar, ini sangat bagus untuk video, dan kecenderungan kamera mirrorless memiliki fitur video yang lebih baik daripada DSLR.

Stabilisasi

Meskipun saat vlogging sebagian besar kamera akan dipasang pada tripod, sehingga stabilizer tidak begitu dibutuhkan. Tetapi tidak ada salahnya memilih kamera dengan fitur ini baik IBIS (pada bodi) maupun OS (optical stabilizer). Karena ada kalanya Anda akan mengambil video dengan cara hand-held.

Daya Tahan Baterai

Video yang dibuat bisa sangat lama hingga berjam-jam. Tidak semuanya bisa dilakukan dalam sekali pengambilan. Sehingga sangat penting agar kamera vlog memiliki daya tahan baterai yang cukup baik. Alternatif adalah dengan cara memiliki baterai cadangan atau merekam sambil kamera mengisi daya.

Wifi

Fitur Wi-Fi akan sangat berguna karena dengan mudah hasil rekaman ditransfer ke komputer untuk diolah tanpa harus melakukan cabut colok kartu memori. Dengan begini cara kerja dalam memproduksi content Anda semakin efisien. Anda bisa fokus ke sisi kreatif-nya dengan mengurangi hal-hal berbau teknis.

Input Mikrofon

Suara merupakan faktor utama yang tidak boleh disepelekan saat Anda menggeluti dunia vlog. Begitu suara buruk, biasanya audiens akan langsung skip video Anda, soal suara tidak bisa ditoleransi.

Untuk mendapatkan suara dengan kualitas terbaik, mau tidak mau kamera harus dipasang external mikrofon. Sehingga pastikan memilih kamera untuk vlogging yang memiliki input mikrofon. Catat bahwa hampir semua kamera saku low-end tidak dilengkapi dengan input mikrofon.

Jika benar-benar terpaksa dan tidak dapat menemukan kamera yang memiliki input untuk mikrofon eksternal, pastikan saat mengambil video posisi mikrofon menghadap ke arah sumber suara. 

Daftar Kamera Untuk Vlog Terbaik

Setelah mengetahui mengapa melakukan vlogging, apa tujuan yang ingin dicapai dan faktor atau kriteria kamera vlog terbaik yang Anda butuhkan berikutnya adalah berisi daftar kamera terbaik tersebut, sebagai bahan pertimbangan.

Sony A6400

Sempurna untuk vlogging, mendukung video 4K dan layar bisa menghadap ke depan

Jenis: Mirrorless | Sensor: APS-C | Megapiksel: 24.2MP | Mount lensa: Sony E | Layar: layar sentuh tilted 3 inci, 921.000 dot | Jendela bidik: Elektronik | Kecepatan Burst Shot: 11fps | Resolusi video maks: 4K | Harga: 11 Jutaan

Kamera dengan layar 180 derajat menghadap ke depan pada umumnya langsung dianggap sebagai kamera untuk foto ‘selfie’. Tetapi munculnya tren vlogging di Youtube, Instagram telah membawa fitur video juga ke tren ini. Termasuk layar Sony A6400 yang bisa menghadap ke depan sangat mendukung proses vlogging.

Mengapa A6400 termasuk kamera yang bagus untuk video berikut alasannya :

  • Kualitas dan resolusi gambar
  • Kinerja video 4K
  • AF yang canggih
  • (-) Desain terasa agak kuno

Sony A6400 juga merupakan kamera yang bagus untuk foto selain video. Secara desain memang tidak begitu menarik karena sebagian besar tidak berubah sejak model A6000 asli, cukup membosankan. Tapi hal tersebut tidak menghilangkan fakta bahwa Sony sangat baik dan memiliki sejarah panjang dalam hal video.

Dengan video 4K membuat kamera ini sudah cukup memiliki standard alat vlogging masa kini. Selain didukung sistem autofokus yang canggih, dan terutama kinerja Eye-AF-nya.

Jika Anda bermaksud membeli Sony A6400 dengan lensa kit, sebaiknya sekalian bersama lensa Sony 18-135mm f / 3.5-5.6, yang memiliki jangkauan lebih luas dan kualitas optik yang lebih baik daripada lensa kit standar. Dibanding A6600 yang lebih canggih, Sony A6400 dipilih karena menyentuh sweet-spot kamera untuk vlog antara kenyamanan, biaya dan kualitas.

Olympus OM-D E-M5 Mark III

Dengan video 4K, layar flip-out, port mic dan PDAF, kamera ini memang dibangun untuk vlogging

Jenis: Mirrorless | Sensor: Micro Four Thirds | Megapiksel: 20,4MP | Mount Lensa: Micro Four Thirds | Jenis layar: touch tilted 3 inch 1.04M dot | Resolusi video maks: 4K | Harga: 18 Jutaan

E-M5 Mark III adalah versi ketiga dari seri E-M5 yang menempatkan Olympus menjadi pilihan yang benar-benar fantastis sebagai kamera untuk vlog terutama di jenis kamera mirrorless. 

E-M5 menjadi kamera yang bagus untuk video karena beberapa hal berikut :

  • IBIS (in-body image stabilization) yang solid
  • PDAF (phase detect AF) yang luar biasa
  • (-) Tidak ada jack headphone
  • (-) Tidak ada opsi 4K 60p

Sebenarnya Lumix GH5 mengalahkan E-M5 Mk III untuk fitur video karena GH5 memiliki opsi format 4K60 dan Log bitrate, tetapi untuk autofocus ini yang menjadi catatan khusus. 

Untuk pembuatan film reguler, AF bukanlah satu masalah (karena videografi pada umumnya harus dilakukan dengan fokus manual), tetapi vlogging agak berbeda. Vlog membuat Anda bergantung pada kamera untuk membuat Anda tetap fokus – dan AF contrast-detect DFD milik Panasonic cenderung berdenyut, sering hunting sehingga bisa membuat video fokus blur terlalu sering. 

E-M5 Mark III menghadirkan video 4K yang jernih dan bersih dengan stabilisasi gambar yang bagus, PDAF yang tidak akan mengecewakan dan juga performa fotografi yang juga sangat baik.

Panasonic Lumix GX800 / GX850

Kamera mirrorless termurah Panasonic dan tawaran yang sangat bagus untuk vloggers!

Jenis: Mirrorless | Sensor: Micro Four Thirds | Megapiksel: 16.0MP | Layar: layar sentuh tilted 3.0 inci 1.04M dot | Jendela bidik: Tidak Ada | Lensa: Micro Four Thirds | Burst shot: 5.8fps (4k 30fps) | Harga: 5 Jutaan

Dua kamera pertama di atas memang level mid-range yang harganya di atas 10 Juta Rupiah. Tetapi untuk kamera vlog yang satu ini lebih terjangkau. Panasonic Lumix GX800 merupakan salah satu model paling murah di jajaran kamera-kamera mirrorless Panasonic dan sangat cocok dipakai untuk bepergian.

  • Harga paling terjangkau
  • Video 4K dan burst shooting untuk foto
  • Ukuran kompak
  • (-) Tidak ada jendela bidik
  • (-) Hanya 16MP

Bodi kamera yang sangat kecil dan ringan, terutama ketika dipasangkan dengan lensa zoom 12-32mm (tersedia sebagai pilihan lensa kit). Kekurangannya adalah tidak ada viewfinder (jendela bidik), untuk menjaga ukuran kamera tetap pocketable. Selain itu viewfinder tidak banyak diperlukan untuk vlogging.

Layar GX800 bisa dimiringkan 180 derajat yang sangat mendukung mode selfie serta video, dan beberapa fitur seperti shutter berdasarkan wajah.

Kamera ini memiliki AF yang cepat, video 4K UHD, ukuran mungil mudah dibawah kemana-mana, dan harga yang cukup murah menjadikannya kamera yang bagus untuk video dan cocok untuk vlog pemula.

Panasonic Lumix GH5

Dengan IBIS dan 4K 60/50p, Lumix GH5 adalah kamera vlog yang serius

Jenis: Mirrorless | Sensor: Micro Four Thirds | Megapiksel: 20.3MP | Pemasangan Lensa: Micro Four Thirds | Layar: layar sentuh tilted 3.2in 1.62M dot | Resolusi video maks: 4K (DCI) | Port mikrofon: 3.5mm | Tingkat pengguna: Profesional | Harga: 20 Jutaan

Jika Anda akan serius dengan vlogging level profesional, tidak ada salahnya untuk melihat langsung ke jajaran yang lebih tinggi kamera Panasonic yaitu Lumix GH5. 

  • Spesifikasi video luar biasa
  • Pro-level
  • Banyak lensa yang kompatibel
  • (-) AF kontras kadang tidak stabil
  • (-) Bodi cukup besar

Panasonic GH5S yang lebih baru memang lebih baik karena berpusat pada fitur video, sangat unggul dalam cahaya rendah, berkat native ISO ganda. Tetapi sayangnya tidak memiliki kualitas foto seperti GH5, jadi banyak yang merasa GH5 masih merupakan pilihan terbaik. 

Kamera ini menawarkan kontrol besar pengaturan perekaman video, termasuk kemampuan untuk menangkap 4K hingga 60/50fps untuk efek gerak lambat 2x yang halus, dan juga termasuk sistem stabilisasi gambar IBIS berbasis sensor dalam tubuh, yang tidak Anda dapatkan di GH5S. IBIS memberikan keuntungan beberapa stop saat kamera merekam dalam kondisi bergerak.

Sensor-nya yang 20,3MP memang tidak setinggi pesaingnya yang kebanyakan sudah di atas 24MP, tetapi fitur videonya memang jauh lebih baik karena dirangcang untuk para videografer pro. Lumix GH5 berukuran cukup besar tetapi masih tidak sebesar DSLR.

Canon EOS M6 Mark II

Kamera Vlog yang ringan, serbaguna dan jumlah megapiksel yang besar

Jenis: Mirrorless | Sensor: APS-C | Megapiksel: 32.5MP | Layar: layar sentuh tiled 3.0-inch 1.04M dot | Jendela bidik: Tidak Ada | Lensa: Canon EF-M | Burst shot : 14fps (30fps 4K) | Resolusi video maks: 4K | Level pengguna: Pemula / menengah | Harga: 13 Jutaan

Kamera Canon EOS M6 Mark II, Credit: Canon

Seri mirrorless Canon EOS M yang ringan mungkin tidak secanggih model full frame-nya yaitu Canon EOS R, tapi itulah yang membuatnya menjadi kamera vlog tepat bagi vloggers yang tidak ingin membawa terlalu banyak peralatan. 

  • Layar sentuh miring yang sangat berguna
  • Ringan dan portabel
  • (-) Sedikit pilihan lensa
  • (-) Tidak ada soket headphone

Canon M6 Mark II adalah pilihan yang sangat baik untuk vlogger baru, dapat merekam video 4K tanpa cut yang mengesankan dengan fitur AF Dual Pixel yang dapat diandalkan. Sangat ringan dan mudah dibawa dengan lensa EF-M. 

Meskipun tidak banyak katalog lensa EF Canon (Anda dapat mengadaptasi lensa full-frame jika mau), tetapi pilihan yang ada harusnya sudah cukup untuk keperluan vlogger. 

Dan banyak fitur berguna seperti soket mikrofon, layar sentuh yang dapat diputar dan stabilisasi video untuk menjaga semuanya tetap stabil. Canon EOS M6 Mark II adalah kamera vlog serba bisa yang sangat solid vlogger level apa pun. 

Canon PowerShot G7 X Mark III

Layar flip-up, sensor besar dan tubuh yang kompak ideal untuk vloggers

Jenis: Kamera Kompak | Sensor: 1in | Lensa: 24-100mm (setara) f / 1.8-2.8 | Layar: layar sentuh tilted 3in 1,04M dot | Resolusi video maks: 4K | Port mikrofon: Ya | Level pengguna: Pemula | Harga: 9 Jutaan

Kamera Canon PowerShot G7 X Mark III, Credit : Canon

Kamera Canon PowerShot G7 X Mark II memang cukup populer di kalangan vloggers, sehingga Canon mengambil langkah untuk merilis G7 Mark III, kamera vlog kompak dengan fitur yang ditingkatkan dari Mk II untuk memberikan solusi vlogging yang sempurna.

  • Video 4K Tanpa Crop
  • Dapat melakukan streaming langsung
  • (-) Agak mahal
  • (-) Tidak ada viewfinder

Kamera vlog ini memiliki resolusi video 4K tanpa crop, port mic eksternal dan memungkinkan melakukan streaming langsung ke YouTube! Sensornya yang CMOS 1 inci menghasilkan video dengan kualitas sangat baik.

Ada juga opsi untuk mengekstrak gambar berkualitas tinggi dari rekaman 4K. Selain itu sistem autofokus yang sangat baik bekerja baik dengan lensa 24-100mm (equiv) f/2.8-1.8.

Kamera ini memungkinkan Anda untuk merekam video vertikal seperti layaknya ponsel sehingga cocok diupload ke media sosial seperti Instagram. G7 Mk III sudah cukup bagi vlogger yang ingin menyederhanakan pilihan. 

Sony RX100 Mark VII

Model RX100 terbaik dan terbaru dari Sony dengan spesifikasi cukup baik

Jenis: Ringkas | Sensor: 1in | Megapiksel: 20.1MP | Lensa: 24-200mm f / 2.8-4.5 | Layar: tampilan sudut kemiringan 3in, titik 921k | Resolusi video maks: 4K | Port mikrofon: Ya | Level pengguna: Penggemar | Harga: 14 Jutaan

Sony RX100 Mark VII, Credit : Sony

Satu hal penting yang perlu diingat tentang kamera ini adalah kamera RX100 Mark VII ini merupakan seri terbaru dan termahal dari sebagian besar seri RX100 yang sampai sekarang masih diproduksi.

  • Sensor 1 inci
  • Lensa zoom panjang yang berguna
  • (-) Bentuk Kecil dan kurang ergonomis
  • (-) Mahal

Kamera Sony RX100 VII merupakan kamera vlog ideal yang bisa dibilang salah satu kamera kompak terbaik yang bisa Anda dapatkan saat ini. Sayangnya memang harganya cukup mahal di kelasnya. Anda bisa mencari seri sebelumnya seperti RX100 VI, V, IV atau lebih jauh ke belakang dari itu.

Versi terbaru ini tetap pada konsep utama kamera dengan sensor 1-inci di dalam bodi kompak dengan lensa fixed (tetap) yang seri ini memakai lensa 24-200mm yang jauh lebih panjang jangkauannya.

Sony memperkenalkan soket mikrofon eksternal di seri RX100 VII ini, menjadikannya pilihan terbaik untuk menghasilkan video profesional yang berkualitas. Jika Anda bisa sepakat dengan harganya, kamera ini adalah opsi yang hebat untuk vlog.

GoPro Hero 8

Kamera video aksi terbaik dan terus menjadi lebih baik

Jenis: Kamera Aksi | Ukuran sensor: 4,5 x 6.2mm | Resolusi: 12MP | Panjang fokus efektif: 16-27mm | Jendela bidik: Tidak Ada | Monitor: layar sentuh 2,0 inci | Konektivitas: Wi-Fi, Bluetooth | Resolusi film maks: 4K 60p | Ukuran, berat: 66,3 x 48,6 x 28,4mm, 126g | Harga: 5 Jutaan

GoPro Hero 8 dengan aksesoris, Credit : GoPro

Meskipun di atas kertas rasanya tidak begitu banyak peningkatan yang cukup besar, tetapi model unggulan ini – yang telah lama menjadi sebutan untuk kamera aksi pada umumnya – telah banyak menarik bagi pecinta petualangan. 

  • Tubuh yang tahan banting
  • Stabilisasi luar biasa
  • (-) Performa low-light yang buruk
  • (-) Harga mahal

Terdapat peningkatan fiturs stabilisasi, mikrofon baru dan aplikasi yang lebih mudah digunakan membuat proses perekaman dan output video Anda menjadi pengalaman yang jauh lebih mudah dan menyenangkan. 

Kamera aksi ini bukan sesuatu yang akan menarik bagi semua orang, tetapi jika Anda ingin melakukan vlogging terkait dengan aktifitas diluar seperti mendaki gunung, menyelam atau bersepeda offroad maka kamera vlog aksi ini merupakan pilihan terbaik. 

Pertanyaan Yang Ditanyakan Saat Membeli Kamera Untuk Vlog

Jenis Content Video

Pertama, Anda perlu tahu jenis konten apa yang Anda ingin buat dibuat. Misalnya, apakah Anda berencana untuk vlog tentang tutorial memasak atau video aksi. Kebanyakan vloggers membutuhkan warna dan ketajaman makanan dan kamera terbaik untuk persyaratan ini adalah DSLR, yang tentu sangat merepotkan jika digunakan untuk video aksi.

Misalkan vlog terkait dunia kecantikan, maka kebanyakan akan menggunakan kamera DSLR berkualitas tinggi karena menawarkan ketajaman dan warna yang bagus. 

Durasi Video

Perlu dipertimbangkan juga berapa lama rata-rata video yang akan Anda take karena untuk menentukan perlu tidaknya paket baterai tambahan. Beberapa vloggers merekam video berdurasi 60 menit sementara yang lain merekam vlog yang panjangnya tidak lebih dari 10 menit. 

Budget / Anggaran

Sebelum Anda memutuskan untuk membeli yang pasti Anda perlu mengetahui anggaran Anda.

Ada banyak kamera vlog yang harganya sekitar 3 Juta Rupiah, tetapi kisaran harga segitu sulit mendapatkan yang terbaik. Jika Anda serius tentang vlogging, ada kemungkinan besar Anda perlu upgrade di masa mendatang. Dengan memulai dengan kamera berkualitas rendah, Anda akan kehilangan sebagian besar uang yang dihabiskan untuk upgrade.

Tipe Kamera

Tipe Kamera kompak sangat bagus untuk vlog terkait traveling meski agak sulit untuk dipegang karena biasanya tanpa hand-grip yang baik. Jenis camcorder dapat mengambil video yang layak, tetapi hampir tidak berguna untuk mengambil foto. 

Sebagian besar vloggers menggunakan kamera kompak karena memang ada banyak kamera kompak terutama yang mirrorles memiliki kualitas video terbaik. Sedangkan Kamera DSLR sangat populer untuk vlogging oleh sebagian besar vloggers top.

Platform Vlog

Vloggers memiliki beberapa platform berbeda untuk dipilih, tetapi beberapa platform menawarkan lebih banyak fitur. Salah satu platform yang paling terkenal adalah YouTube, dan banyak yang berpendapat bahwa YouTube bertanggung jawab atas kenaikan vlogging yang sangat populer.

YouTube adalah salah satu platform terbaik untuk vloggers karena memiliki lebih dari satu miliar pengguna. Platform populer lainnya adalah Facebook, Instagram TV, Daily Motion dan Vimeo.

Kesimpulan

Kamera yang bagus untuk video sebenarnya banyak dan tidak hanya yang dibahas di atas saja. Semakin hari semakin mudah kok bagi produsen kamera untuk mengintegrasikan kamera dengan fitur-fitur video yang dibutuhkan saat ini. Pilihan di atas hanyalah panduan awal bagi mereka yang mencari kamera terbaik untuk video tanpa perlu repot mereview-nya satu-satu. Semoga bermanfaat.

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

7 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest

Most Popular

Catatan Kami