Sunday, December 8, 2024
HomeCatatan KamiTeknik Fotografi : Panduan Mudah Mengetahui Efek ISO, Aperture dan Shutter Speed...

Teknik Fotografi : Panduan Mudah Mengetahui Efek ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera

Panduan Mudah Setting ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera
Panduan Mudah Setting ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera

Belajar dasar-dasar teknik fotografi membutuhkan sedikit usaha dan salah satu konsep fotografi yang cukup kompleks bagi pemula adalah hubungan antara ISO, aperture dan shutter speed. Sebuah situs fotografi asal Jerman yaitu Photoblog Hamburg membuat infografis sederhana tapi sangat membantu untuk menjelaskan efek dari ketiganya.

Grafik di atas menggunakan pendekatan sederhana berbagai setting dan efeknya terhadap hasil foto. Bagaimana jumlah cahaya yang Anda tentukan akan mempengaruhi foto, bagaimana pengaturan tertentu dapat meningkatkan noise, dan bagaimana tingkat fokus bisa berubah-rubah.

Secara singkat bagian atas merupakan setting aperture, kemudian tengah adalah shutter speed, dan ISO di bagian bawah. Ini tentu saja bukan representasi sempurna dari apa yang akan Anda dapatkan, tapi ini adalah visualisasi yang bagus yang membantu memahami dasar-dasar teknik fotografi terutama bagi pemula.

Note : Untuk simulasi kamera secara online bagaimana cara setting dan efeknya terhadap foto bisa menggunakan simulator kamera ini. Jika belum pernah membaca atau belajar konsep dasar fotografi saya wajibkan untuk membaca ini terlebih dahulu.

Saya akan jelaskan sedikit disini dengan mengambil beberapa contoh studi kasus.

1. Foto dengan POI Fokus dan Background Blur

Kita ingin mendapatkan foto dengan obyek point of interest (POI) fokus dan background blur, kondisi ini yang biasanya digunakan untuk mengambil foto portrait. Kita lihat saja panduan paling atas dan pilih hasil dengan gambar orang berdiri fokus dengan background gunung yang blur. Terlihat yang menentukan background blur adalah aperture atau bukaan besar dari f/5.6 – f/1.4 bisa memberi efek yang diinginkan. Semakin besar bukaan, semakin sempit DOF (kedalaman fokus), semakin blur background terhadap POI. (Perlu dicatat bahwa seberapa besar bukaan yang bisa dilakukan sangat tergantung lensa yang digunakan).

Selain aperture sebenarnya ada hal lain yang menentukan background blur yang tidak disebutkan pada gambar infografis di atas, yaitu jarak antara POI dan background. Semakin jauh jaraknya semakin jauh juga perbedaan tingkat fokus antara obyek di depan dengan background. Konsep lengkap mengenai DOF bisa dibaca di artikel ini.

2.  Foto Adegan Bergerak Dengan Jaminan Obyek Fokus

Faktor utama yang menentukan fokus tidaknya saat mengambil foto obyek yang sedang bergerak adalah Shutter Speed (kecepatan rana). Dalam infografis di atas digambarkan sebagai orang yang berlari. Maka jika ingin mengambil foto obyek bergerak dan fokus pastikan shutter speed di kisaran 1/1000s – 1/500s, sangat tergantung secepat apa gerakannnya. Shutter lebih lambat dari itu bisa dipastikan obyek POI akan blur.

Yang patut diperhatikan (karena tidak disebutkan pada gambar) adalah bahwa untuk bisa menggunakan kecepatan rana 1/1000s harus dipastikan cahaya cukup, karena jika tidak hasil foto akan gelap atau underexposed. Untuk mendapatkan cahaya berlimpah selain dari kondisi tempat pengambilan foto juga dari setting aperture yang besar.

3. Foto Dengan Kualitas Terbaik

Yang terakhir adalah bagaimana cara mendapatkan foto dengan kualitas terbaik dalam artian tidak memiliki atau minim noise. Kalau lihat di panduan tersebut digambarkan dengan hasil foto berbintik. Semakin tinggi setting ISO yang  digunakan semakin noise hasil foto yang akan didapatkan, jadi jika tidak ingin noise muncul usahakan memakai ISO serendah mungkin. Contoh adalah ISO 50, ISO 100. Abaikan ISO paling tinggi karena hasil foto sangat tidak jelas, banyak bintik-bintik noise dan warna jadi kacau.

Perlu dicatat lagi bahwa memang kita tidak selalu bisa memilih ISO rendah. ISO adalah tingkat sensitifitas, tujuan ISO tinggi sebenarnya agar kita bisa mendapatkan cahaya lebih banyak pada saat kondisi minim cahaya. Karena jika kondisi lowlight kita memakai ISO rendah hasil foto akan gelap (sensor kurang sensitif). Teknologi semakin maju dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini memakai ISO 6400 pun pada kamera terbaru bisa mendapatkan hasil yang sangat baik.

Kesimpulan

Aperture, Shutter Speed dan ISO tidak berdiri sendiri seperti yang digambarkan pada info grafis di atas. Sebenarnya ketiganya akan saling memberi efek kompensasi satu sama lain. Tetapi untuk belajar teknik fotografi awal informasi di atas sudah sangat baik. Lakukan percobaan secara terpisah antara ketiga settingan tersebut. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak moto dengan setting manual, akan mengerti dengan sendirinya hubungan antara ketigannya. Semoga bermanfaat.

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

8 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest

Most Popular

Catatan Kami