Thursday, November 21, 2024
HomeReview KameraPerbandingan Kamera5 Kamera DSLR Terbaik & Mirrorless Terbaik 2017, Untuk Pemula 4-7 Jutaan

5 Kamera DSLR Terbaik & Mirrorless Terbaik 2017, Untuk Pemula 4-7 Jutaan

Perbandingan Kamera
Perbandingan Kamera DSLR vs Mirrorless 2017 Pemula

Kamera dengan lensa yang dapat diganti-ganti sangat cocok bagi mereka yang ingin belajar fotografi serius, meski harga memang relatif lebih mahal dari kamera kompak point-and-shoot. Kamera jenis ini ada dua jenis yaitu kamera DSLR dan kamera mirrorless. Dengan harga 4 hingga 7 juta-an sebenarnya cukup banyak pilihan, disini kita akan bahas 5 kamera DSLR terbaik dan mirrorless terbaik 2017 untuk pemula.

Dengan lensa yang dapat diganti-ganti dan sensor yang jauh lebih besar (relatif terhadap kamera kompak atau kamera handphone), kamera DSLR dan mirrorless dijamin menghasilkan kualitas gambar yang bagus, dengan performa lebih dari cukup serta mampu merekam video Full HD. Mayoritas memiliki koneksi Wi-Fi untuk memudahkan berbagi gambar ke smartphone agar lebih cepat bisa dishare.

Jika tidak terbiasa dengan kamera DSLR atau mirrorless mungkin akan kebingunan apa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bisa dibaca detailnya perbedaan kedua kamera tersebut disini. Secara singkat DSLR adalah kamera relatif lebih besar, dengan bentuk dan tata letak yang lebih ‘tradisional’, serta jendela bidik optik (optical viewfinder). Untuk sesi pemotretan DSLR tidak perlu diragukan lagi, tetapi agar tidak begitu cocok untuk pengambilan video. Sementara kamera mirrorless memiliki ukuran lebih kompak dan perekaman video yang lebih natural (karena absennya mirror), secara umum baterainya agak boros dibanding DSLR.

Lima kamera DSLR terbaik dan mirrorless terbaik yang akan kita bahas adalah Canon 1300D, Nikon D3400, Fujifilm X-A3, Sony A5100 serta Olympus E-PL8. Berikut review 5 kamera terbaik DSLR dan mirrorless untuk pemula. Secara umum perbandingan kelima kamera ini berdasarkan review detal dari dpreview.com serta harga dari lazada.co.id.

1. Kamera DSLR Canon 1300D

Kamera DSLR Canon 1300D
Kamera DSLR Canon 1300D

Kamera Canon 1300D adalah DSLR entry-level untuk pemula dengan sensor APS-C 18MP, sudah terdapat Wi-Fi dengan NFC untuk memudahkan berbagi foto, layar LCD fixed dan belum layar sentuh. DSLR ini bisa digunakan dalam mode otomatis penuh, dan bagi mereka yang ingin belajar teknik fotografi bisa menggunakan banyak tombol perintah pada bagian belakang untuk akses cepat menentukan setting pengambilan gambar. Fotografer non pemula mungkin akan menghadapi keterbatasan kontrol fisik yang agak minimalis.

Canon 1300D memiliki sistem AF 9 poin. Meski agak tua masih bisa diandalkan dalam kondisi cahaya cukup, dan agak melambat dalam cahaya rendah. Pada bagian AF ini terlihat agak jadul dengan pemilihan pencel tombol manual, sementara kamera lainnya yang selevel sudah touch-to-focus yang tentu lebih intuitif bagi mereka yang terbiasa memotret dengan smartphone. Keunggulan utama ada pada daya baterai yang bisa mengambil 500 foto sekali charge jauh di atas kamera pesaing mirrorless dengan perbedaan yang signifikan.

Canon 1300D menawarkan kualitas JPEG yang konsisten ketika berada dalam pencahayaan yang cukup, menghasilkan foto yang bagus, warna nendang langsung dari kamera. File RAW berguna untuk memperbaiki kecenderungan tone warna kehijauan dalam kondisi sedikit cahaya. Gambar hasil ISO tertinggi 6400 bisa dikatakan dapat digunakan , asal tidak menggunakan ISO mode extended karena noise foto yang keluar terlalu parah.

Resolusi video maksimum pada full HD 1080/30p. Kualitas klipnya cukup bagus, meski terbatas pada single AF. Secara fungsi bisa mengaktifkan tombol shutter untuk mendapatkan variabel fokus saat merekam video, namun kamera sangat lambat untuk bisa mendapatkan fokus baru, serta bunyi noise lensa misal kit 18-55mm, akan terdengar di track audio saat proses AF. Untuk video kamera mirrorless lebih unggul dengan AF kontinyu saat pengambilan gambar.

Kelebihan Canon 1300D

  • Kualitas gambar bagus langsung dari kamera
  • Kontrol yang mudah untuk pemula
  • Wi-Fi dan NFC untuk sharing dengan cepat
  • Baterai irit mampu mengambil foto 500 sekali charge

Kekurangan Canon 1300D

  • Sensor 18MP agak ketinggalan
  • Sistem AF basic 9-point teknologi lama
  • Fitur kenyamanan absen seperti LCD dapat diputas atau touchscreen

Harga Canon 1300D

[remote_content url=”http://app.bhaktiutama.com/query/canon/canon/1300D?limit=5″]

2. Kamera Mirrorless Fujifilm X-A3

Kamera Fujifilm X-A3
Kamera Fujifilm X-A3

Kamera Fujifilm X-A3 adalah salah satu kamera mirrorless entry-level. Kamera ini menggunakan sensor APS-C 24MP yang cukup mengesankan dengan array Bayer tradisional, dan bukan array X-Trans yang digunakan oleh model Fujifilm X-mount lainnya. Keuntungan dari teknologi Bayer adalah dukungan yang cukup dari banyak software RAW konverter.

Fujifilm X-A3 memiliki desain klasik dengan aksen kulit imitasi, meski kesan plastik masih terasa. Memiliki dua tombol kontrol, serta layar LCD 3″ 1.04M-dot yang dapat diputar ke atas untuk selfie dan sudah mendukung layar sentuh untuk fokus dan kontrol kamera lainnya.

X-A3 adalah kamera yang layak untuk obyek seperti landscape atau pemandangan dan obyek terang lainnya. Kamera ini memiliki sedikit masalah fokus jika yang difoto merupakan obyek yang bergerak cepat atau pada kondisi tingkat cahaya rendah. Sistem AF X-A3 agak mengecewakan, lambat, tidak dapat diandalkan dan tidak mampu melacak subjek yang bergerak. Kamera bisa mengambil foto dengan kecepatan hingga 6 fps, tetapi buffer akan terisi dengan cepat jika file RAW yang diambil, dan jika melakukan pelacakan subjek, frame rate akan turun menjadi 1 fps. Daya tahan baterai sangat bagus untuk kamera mirrorless, dengan rating CIPA 410 foto per charge.

Hasil engine JPEG-nya mampu merender warna yang menyenangkan, ciri khas kamera Fujifilm. X-A3 mampu menangkap sejumlah detail format JPEG-nya, meski bukan yang terbaik di kelasnya. Kualitas gambar RAW termasuk yang terbaik dalam kategori ini. Seperti kamera Fujifilm lainnya yang lebih mahal, X-A3 menawarkan berbagai mode simulasi film Fujifilm yang menarik.

Video bisa ditangkap pada format full HD 1080/60p, tapi sayangnya alat untuk mengoperasikannya agak kurang. Autofocus tidak dapat diandalkan dan tidak memiliki fitur seperti fokus peaking dan pengaturan audio untuk mendukung pengambilan video manual. Ini benar-benar membatasi untuk mendapatkan klip video paling dasar.

Kelebihan Fujifilm X-A3

  • Kualitas foto langsung dari kamera yang bagus
  • Tombol cepat untuk manual kontrol
  • LCD dapat dimiringkan
  • Daya tahan baterai sangat baik

Kekurangan Fujifilm X-A3

  • Kinerja AF buruk, terutama pada obyek bergerak atau cahaya rendah
  • Secara keseluruhan operasi agak lamban
  • LCD sulit dilihat di luar ruangan

Harga Fujifilm X-A3

[remote_content url=”http://app.bhaktiutama.com/search/x-a3?limit=5″]

3. Kamera DSLR Nikon D3400

Kamera DSLR NIkon D3400
Salah satu kamera DSLR terbaik, Nikon D3400

Kamera Nikon D3400 adalah DSLR entry level dengan sensor APS-C 24MP yang sedikit berbeda dari kamera pendahulunya. D3400 juga memiliki koneksi Bluetooth LE built-in, yang membuatnya mampu untuk selalu terhubung dan mentransfer gambar ke perangkat mobile smartphone. Sayangnya tidak mendukung koneksi Wi-Fi.

Antarmuka atau menu kamera Nikon D3400 ini meski telah  disederhanakan, tentu tidak akan asing bagi pengguna Nikon manapun, dan diharapkan tetap dipahami siapa pun yang baru hijrah ke DSLR dari kamera point-and-shoot. Fotografer antusias sepertinya tidak akan menyukai jumlah yang diperlukan untk navigasi menu dan menekan tombol pada saat mengubah setting, karena kamera hanya menawarkan satu tombol kontrol. D3400 memiliki jendela bidik optik yang agak kecil dan layar LCD 3 inci seperti yang ditemukan di D3300.

Seperti yang bisa diharapkan dari kamera entry-level, output out of camera JPEG D3400 sudah bagus, dengan warna punchy yang menyenangkan. Sedikit kelemahan pada lensa kit-nya, 18-55mm f/3.5-5.6 yang dibundel tidak selalu bisa memberikan hasil resolusi maksimal dari sensor 24MP-nya. Tetapi memotret dengan format RAW memberi Anda fleksibilitas lebih banyak, dengan kemungkinan yang lebih untuk menarik detail dari bagian shadow dan noise yang lebih rendah pada setting ISO yang lebih tinggi.

Apa yang menonjol tentang Nikon D3400 adalah resolusi yang sangat tinggi, desain SLR yang cukup kecil, ringan dan sederhana. Sistem AF menggunakan 11 titik yang sama seperti di D3300 yang menawarkan cakupan frame yang sangat kecil dan hanya satu titik tipe cross sentral. Menggunakan AF dalam mode live-view (LCD) sedikit ada peningkatan dari pendahulunya, terutama selama pengambilan video, namun hanya untuk lensa AF-P dengan motor AF yang telah diupgrade.

Jika mengambil foto dengan optical viewfinder, sistem AF kamera ini tidak bisa mengenali wajah dan otomatis fokus. Tetapi fitur itu ada pada mode membidik foto menggunakan layar LCD atau biasa disebut dengan mode live-view, meski sistem CDAF-nya yang belum sepowerful kamera mirrorless.

Di mode perekaman video, D3400 bisa merekam video Full HD hingga 60p. Detail dan frame rate yang halus menghasilkan produk akhir yang berkualitas dan motor AF baru yang ditemukan di lensa kit telah menghilangkan kebisingan motorik. Hasil videonya termasuk yang bagus untuk kamera entry level yang tidak secara khusus ditujukan untuk pengambilan gambar video.

Kelebihan Nikon D3400

  • Kualitas gambar yang cukup berkelas
  • File RAW menawarkan dynamic range (DR) yang sangat baik
  • Kemampuan Bluetooth LE memudahkan sharing
  • Bodi relatif kecil dan ringan
  • Hasil video yang cukup berkualitas

Kekurangan Nikon D3400

  • Tidak ada built-in Wi-Fi
  • Kontrol dial hanya satu (merepotkan untuk fotografer bukan pemula)
  • LCD fixed dan belum layar sentuh

Harga Nikon D3400

[remote_content url=”http://app.bhaktiutama.com/search/D3400?limit=5″]

4. Kamera Mirrorless Olympus E-PL8

Kamera Olympus E-PL8
Kamera Olympus E-PL8

Olympus E-PL8 adalah kamera mirrorless dengan sensor 16MP sistem Micro Four Thirds. Kamera ini memiliki layar sentuh yang mampu flip-out dan dukungan koneksi Wi-Fi untuk teknik pemotretan sederhana dan transfer file foto ke smartphone atau komputer.

User interface adalah kombinasi antara kesederhanaan point-and-shoot dan kompleksitas yang luar biasa, jika Anda menggali jauh ke dalam menu. Ini berarti kamera ini bisa digunakan dengan gaya memotret seperti layaknya smartphone hingga mengambil foto dengan tingkat kontrol seperti kamera DSLR mid-range.

System AF sangat cepat dan mudah digunakan dengan mengetuk pada layar LCD. Tracking fokus kurang begitu meyakinkan, E-PL8 sebenarnya sudah cukup baik saat memusatkan pada obyek foto pada awalnya, namun yang kurang bagus dalam mempertahankannya tetap fokus.

Kualitas JPEG dari kamera bagus dengan hasil yang punchy, gambar yang semarak dengan sedikit usaha. Rangkaian Art Filter yang banyak memberikan efek pemrosesan gaya instagram yang dapat menghidupkan adegan. Kinerja file RAW yang menjadi dasar juga cukup bagus, memberikan fleksibilitas pemrosesan jika Anda memerlukannya.

Meski hanya refresh dari E-PL7, E-PL8 tetap menjadi pilihan desain yang solid, terutama bagi mereka yang menyukai penampilannya yang klasik.

E-PL8 bisa merekam video 1080p hingga 30p. Kualitasnya lumayan bagus dan stabilisasi gambar pada bodi sangat berguna. Meskipun AF pada video tidak terlalu dapat diandalkan dan kontrol pendukung yang dibutuhkan untuk menembak secara manual kurang.

Kelebihan Olympus E-PL8

  • Image stabilizer 3-axis berbasis sensor-shift untuk semua lensa
  • Kontrol kamera cukup bisa dikustomisasi
  • Konektivitas Wi-Fi

Kekurangan Olympus E-PL8

  • Hanya satu tombol kontrol di bagian atas
  • Kontrol terasa seperti kamera poket, bukan seperti kamera mirrorless

Harga Olympus E-PL8

[remote_content url=”http://app.bhaktiutama.com/search/e-pl8?limit=5″]

5. Kamera Mirrorless Sony A5100

Sony A5100
Sony A5100, kamera mirrorless terbaik pemula

Sony A5100 menggunakan sensor APS-C 24.3MP dan prosesor gambar BIONZ X seperti yang ada pada Sony a6000. Kamera ini adalah alternatif point-and-shoot berbasis layar sentuh, namun tetap menawarkan AF yang cepat dan akurat, sudah built-in Wi-Fi, NFC dan LCD-nya dapat diputar atau dimiringkan.

Secara fisik, kamera A5100 sangat ringan di genggaman tangan, selain juga ukurannya sangat kompak. Handgrip-nya cukup bagus sehingga secara ergonomis kameranya nyaman dipegang. Sayangnya, beberapa fotografer berpengalaman akan mendapati kurangnya tombol/dial kontrol langsung yang membuat proses pengambilan foto agak repot. Layar LCD sudah bisa dioperasikan dengan sentuhan/touch, bisa juga dibalik 180 derajat untuk pengambilan foto selfie. A5100 memiliki tombol ‘bantuan’ di bagian belakang kamera untuk membimbing fotografer.

Meski terasa banget sebagai kamera point-and-shoot tetapi kamera ini tidak boleh dianggap tidak mampu. Kamera ini menggunakan sistem AF yang mengesankan seperti yang ada pada Sony A6000, yang kami merukanan salah satu sistem AF terdepan dalam hal kecepatan dan akurasi. Sistem AF-nya memanfaatkan kemampuan sensor gambar untuk mengidentifikasi elemen adegan dan mampu menjaga tracking dengan baik mempertahankan fokus pada obyek foto, apakah itu pemain olahraga atau wajah, baik foto maupun video, berkat 179 titik AF pada sensor.

Secara kinerja, A5100 bisa menembak secara terus-menerus hingga 6 fps. Kualitas gambar keseluruhan sangat bagus, baik dari JPEG maupun RAW, meski ISO JPEGs tinggi mengalami noise yang agresif. Kualitas video juga bagus; kamera dapat menangkap video full HD 1080p 60/30/24 fps menggunakan codec XAVC S dan menawarkan mic stereo built-in.

Bagi mereka yang hanya menginginkan kamera ringan yang sangat kompak yang mudah digunakan dengan set and forget, kamera Sony A5100 adalah pilihan yang tepat.

Kelebihan Sony A5100

  • Sensor APS-C 24MP adalah salah satu yang terbaik di kelas pemula ini
  • AF sangat bagus, efektif bahkan dalam video
  • Sudah Wi-Fi dan NFC untuk kemudahan sharing

Kekurangan Sony A5100

  • Hanya satu tombol dial/kontrol
  • Tidak ada konversi RAW dalam kamera
  • Fungsi layar sentuh sedikit terbatas

Harga Sony A5100

[remote_content url=”http://app.bhaktiutama.com/search/A5100?limit=5″]

Kesimpulan Kamera DSLR Terbaik dan Mirrorless Terbaik Untuk Pemula

Sony A5100 memang sudah cukup lama, namun tetap menawarkan performa AF terbaik, baik untuk foto maupun video, di kelas pemula, secara otomatis mampu menemukan wajah atau subjek terdekat dan mempertahankan fokus. Kualitas gambar bagus dan video solid full HD 1080p melengkapi kamera ini. A5100 adalah pilihan terbaik bagi fotografer pemula yang ingin kamera praktis, mudah digunakan dan bisa dengan mudah menyentuh layar untuk mengambil foto. Selain itu sangat kompak dan ringan, sehingga gak membebani untuk di bawa setiap saat.

Sementara jika tidak begitu keberatan dengan ukuran DSLR yang sedikit lebih besar, Nikon D3400 layak juga untuk dipertimbangkan. Kamera ini memiliki kualitas gambar yang sangat baik, antarmuka yang mudah digunakan dan baterai yang luar biasa peformanya. Meski begitu tetap dicatat bahwa sistem AF live viewnya lamban dan konektivitas Bluetooth sering kali bermasalah, masih layak dicoba bagi mereka yang menginginkan gaya kamera DSLR yang lebih tradisional dan jendela bidik optik yang responsif.

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest

Most Popular

Catatan Kami