Tuesday, March 19, 2024
HomeCatatan KamiMemilih Lensa Kamera DSLR/Mirrorless Dan Perawatannya, Oleh Arbain Rambey

Memilih Lensa Kamera DSLR/Mirrorless Dan Perawatannya, Oleh Arbain Rambey

Memilih Lensa Kamera, Image Credit : Digitaltrends.com
Memilih Lensa Kamera, Image Credit : Digitaltrends.com
Arbain Rambey
Arbain Rambey

Tulisan mengenai tips memilih lensa kamera ini disusun dari kultwit Arbain Rambey yang sudah cukup lama. Sengaja kami rangkum kembali menjadi sebuah artikel yang enak dibaca dan mudah dipahami. Hak cipta tetap milik yang kultwit. Silahkan follow akun twitternya di @arbainrambey. Semoga bermanfaat.

Mutu dasar sebuah foto ditentukan oleh mutu kamera, lensa dan firmware. Mutu lensa memang penting, tetapi ia masih tergantung dua mutu yang lain. Mutu lensa dilihat dari ketajaman gambar dan mutu warna yang dihasilkan. Mutu lensa juga harus dilihat dari keawetan pembuatnya, karet-karet dll. Sebaiknya membeli lensa dengan mutu terbaik, tapi kalau memakai lensa murah jangan terlalu resah karena ada mutu-mutu lain yang ikut bicara.

Focal Lenth Ideal, Lensa Wide Atau Lensa Tele ?

Dalam memilih lensa kamera perlu diperhatikan hal-hal berikut. Lensa wide tidak harus untuk motret lebar. Lensa tele juga tidak harus untuk motret jauh. Lensa tele mendekatkan yang jauh sedangkan lensa wide menjauhkan yang dekat, hal ini disebut sebagai efek distorsi lensa atau compaction.

Distorsi Lensa Wide dan Tele, Image Credit: Wikimapia
Distorsi Lensa Wide dan Tele, Image Credit: Wikimapia

Foto di samping menampilkan dua buah botol, diambil dengan menggunakan tiga buah jenis lensa. Foto pertama adalah lensa wide 18mm yang memberi efek menjauhkan yang dekat. Foto kedua adalah lensa normal 34mm menampilkan kondisi jarak yang sesungguhnya. Terakhir foto ketiga diambil menggunakan lensa tele 55mm, membuat kedua botol tampak lebih dekat jaraknya.

Jadi memiliki lensa tele atau lensa wide bukan semata untuk mendapatkan angle yang lebar dan jauh, tapi juga untuk mendapatkan efek-efek dari distorsi atau perspektif.

Lensa wide tidak wajar untuk wajah manusia. Kecuali memang Anda mau membuat wajahnya tampak lucu dan aneh. Secara umum, memotret manusia sebaiknya memakai rentang 70-200 mm. Focal terlalu pendek (lensa wide) menyebabkan distorsi, terlalu panjang (tele) menyebabkan compaction. Distorsi wajah akibat lensa wide yang terlalu pendek membuat wajah jadi cembung. Sedangkan memakai tele yang terlalu panjang untuk memotret wajah membuat telinga seakan sebidang dgn hidung (wajah pepat/gepeng).

Lensa bukaan besar (1,8 atau bahkan 1) nyaman untuk membidik sebab benderang. Tapi jarang dipakai pada bukaan terbesarnya karena hasil bisa soft / tidak tajam.Punya lensa idealnya memiliki rentang 16-35mm, 24-70mm dan 70-200mm (format 135) atau 7-14mm, 12-60mm dan 50-200mm (Fourthird). Mengapa pilihan lensa begitu banyak? Karena selera manusia juga begitu banyak. Tak pernah ada pilihan absolut dalam membeli lensa.

Tak ada merek lensa yang semua produknya menonjol. Tiap merek pasti punya prosuk unggulan dan juga produk yang kurang disukai. Misal di Olympus, lensa unggulan adalah 35-100mm/f2 dan 7-14mm, di Canon adalah 24-70mm/2,8 L.

Lensa thirdparty yang ada saat ini, mutunya sangat baik. Bahkan beberapa jenisnya punya mutu di atas lensa dari merek kamera. Tetapi tetap, “harga tak pernah bohong” adalah patokan dalam membeli lensa berkualitas.

Perlu diingat bahwa mutu teknis suatu foto bisa ditingkatkan dengan post processing misal menggunakan software Adobe Photoshop, Gimp dll. Maka kalau sudah memiliki lensa apa pun, pakai saja. Jangan terlalu banyak memakai jenis lensa agar Anda bisa mendapat “touch”nya, hafal sifat-sifatnya dan paham efek-efeknya.

Aksesoris Lensa Kamera

Memakai lensa kamera yang tepat adalah 50 persen pemotretan. Memakai aksesoris seperti lenshood adalah pilihan saja. Guna vs kerepotan kadang tidak sebanding. Tapi kalau mau aman, pakailah lenshood.

Sedangkan filter seperti UV memang bisa juga melindungi. Tapi kadang memantulkan cahaya ke belakang saat memotret Matahari terbit/tenggelam. Lensa terbaik pun kadang butuh filter karena selalu ada kebutuhan khusus untuk apa pun. Kemampuan polarizing tidak dimasukkan ke dalam fungsi lensa sebab mengurangi pencahayaan manakala tak dibutuhkan.

Memilih Dan Membeli Lensa

Lensa Fix, Image Credit : Wikipedia
Lensa Fix, Image Credit : Wikipedia
Lensa Zoom, Image Credit : Wikipedia
Lensa Zoom, Image Credit : Wikipedia

Jumlah jenis lensa yang harus dimiliki seorang fotografer bisa tak terbatas. Jadi belilah sebatas kebutuhan. Belilah lensa yang termahal yang mampu Anda beli. Lensa bisa untuk investasi sebab harganya stabil. Sedangkan harga body kamera cenderung turun terus. Memilih lensa itu ada patokannya, tapi melanggar patokan kadang menghasilkan foto yang justru lebih baik.

Ada foto yang butuh mutu lensa fix, ada foto yang butuh kecepatan reaksi lensa zoom. Antara lensa zoom dan fix memang lebih bagus dan lebih tajam yang fix. Tapi kalau memakainya handheld outdoor, mata normal tak bisa membedakan. Secara umum lensa zoom lebih praktis dengan hasil memuaskan. Tanyakan pada diri sendiri, mending mana dapat foto kelas 100 tapi cuma 3 buah dibandingkan dapat 100 foto tapi cuma kelas 90? Kalau Anda masih bingung membeli lensa fix atau zoom jawabannya: Belilah yang Zoom!. Lensa fix hanya untuk orang yang memang tahu dia butuh lensa fix.

Contoh lain untuk lensa fisheye yang lebih murah itu yang tidak melengkung karena sebenarnya lengkungannya itu adalah kecacatannya. Tapi itu juga pilihan! Pedoman gampang beli lensa: masuklah ke komunitas foto, lalu lihat-lihat yang dipakai temanmu. Jangan takut salah dalam membeli lensa. Selama Anda beli merek terkenal, dan banyak juga yang memiliki jenis itu, aman-aman saja.

Perlukah memakai lensa yang memakai stabilizer? Kalau ada uang lebih, bagus juga. Lensa itu lebih mahal. Harga lensa bekas tidak pernah bisa diprediksi karena mengandung trend dan minat. Yang pasti, harga bekas lensa stabil.

Perhatikan juga sensor crop-factor, membuat panjang fokal sebuah lensa seakan memanjang karena luas cakupannya berkurang (seakan tele). Kalau disebutkan crop-factor 1,3x  itu artinya lensa 30mm di Full Frame seakan jadi 1,3×30 atau 40 mm di kamera itu. Kalau di Micro Four Third yang memiliki crop-factor 2x, maka lensa 30mm di Full Frame menjadi 60mm.

Perawatan Lensa

Setelah memilih dan membeli, jangan lupa untuk merawatnya. Berikut beberapa tips sederhana perawatan lensa kamera baik DSLR maupun Mirrorless :

  • Lensa yang berkualitas bisa dipakai sampai 20 tahun. Body yang baik paling cuma 6 tahun
  • Jauhkanlah lensa Anda dari suhu ekstrem, dan perubahan suhu ekstrem.
  • Lensa jangan sampai terbentur-bentur. Akurasinya akan rusak sebab dia adalah barang ringkih. Banyak jenis error dalam lensa modern karena memiliki elektronik yang rumit. Di Canon, error yang sangat misterius dinamai error 99.
  • Saat naik gunung, untuk menghindari lensa berembun, jangan satukan dengan pakaian.
  • Dalam kerja yang butuh pemotretan frekuensi tinggi: misal wartawan meliput bencana alam, makin sedikit lensa yang dibawa makin baik.
  • Foto karya pemula sering tidak tajam karena permukaan lensanya suka penuh minyak akibat tersentuh. Jadi bersihkan selalu!
  • Berapa kalikah lensa DSLR bisa dilepas pasang tanpa jadi longgar dudukannya ? entah… ada yang sejak 1990 tidak ada masalah

Demikian, semoga bermanfaat. Like jika suka, share ke teman-teman jika memang bermanfaat.

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

23 COMMENTS

  1. Saya pengguna kamera nikon D 5200 dimana saya bisa belajar cara mengoperasikan kamera saya tersebut? Terimakasih

    • @Ahmad : kalau punya drybox simpan didalamnya, kalau tempat lembab kasih silika atau penyerab kelembaban dlm box (bisa beli di supermarket). kalau gak punya box, simpan dalam tas juga aman. yg penting suhu normal, tdk terlalu panas/terlalu dingin.

  2. Mau nanya, kalao foto indoor untuk nangkep detail kain ukuran kain batik (1,1mX2,5m) bagusnya pakai kamera mirrorless yang seperti apakah?
    kalo boleh sebut merek dan jenisnya, lensanya spt apa….
    Kemudian untuk dapet warna aslinya, cahayanya mesti gimana?
    Makasi sebelumnya….

    • maaf baru balas. kamera apa aja bisa. saya bahkan pakai iphone utk menghasilkan foto2 produk baju di instagram.com/angincemara … yg penting pencahayaan. kalau mau sebut merk, pilih aja mirrorless antara Sony, Panasonic atau Olympus yg harga sekitar 5-6 juta udah lebih dari cukup. lensa kalau bisa yg cukup wide (24 atau 28mm) biar ketajaman merata.

  3. Om, saya newby dlm hal kamera
    Pgn beli fujifilm x-m1 double paket kit.
    1. 16-50mm & 27mm
    2. 16-50mm & 50-230mm

    Atau saya ambil paket 16-50mm aja dan beli lensa satu dengan ukuran lensa yg beda dr 27 & 50-230..

    “Kebutuhan lumayan setiap momen bs ngabadikan om..” terima kasih..

  4. Permisi min
    min gue neubie punya bugdet 6 juta, enak nya beli kamera merk dan type apa min? yang penting kameranya bagus dan bisa dipasang lensa biar bisa di update lensa nya kalo emang perlu.
    Makasi min. mohon bantuannya

  5. Pagi om Arbain,
    om, sebelumnya saya menggunakan canon 50D + 18-200.
    kalau untuk sport suka pinjam 70-300, 55-250, 10-18 (landscape kl tour).
    nah, skrg saya beralih ke mirrorless, fujifilm xt10 + 18-55.
    saya mau beli tele, rekomendasi apa ya om utk interset sport (khususnya cycling), saya blm kenal betul karakter fujifilm, paling pilihan XF 55-200mm f/3.5-4.8(ga berani yg XF 50-140mm f/2.8, over budget, blm pro om, haha). lg cari alasan, worth it invest tele utk mirrorless.
    mohon pencerahannya ya om Arbain.

  6. Memilih Lensa Kamera DSLR/Mirrorless Dan Perawatannya, Oleh Arbain Rambey | Media Informasi Seputar Gadget

    […] Source Link […]

Leave a Reply

Latest

Most Popular

Catatan Kami