Saturday, November 2, 2024
HomeCatatan KamiCatatan Photokina 2012 Dan Trend Kamera Digital

Catatan Photokina 2012 Dan Trend Kamera Digital

Catatan Photokina 2012 Dan Trend Kamera Digital
Catatan Photokina 2012 Dan Trend Kamera Digital

Pameran Photokina 2012 sedang berlangsung di Cologne, Jerman. Ini adalah pameran fotografi terbesar di dunia yang diadakan di Cologne Exhibition Center sejak tahun 1950. Banyak produk kamera baru yang diumumkan oleh pabrikan di pameran ini dan memberi kesempatan kepada mereka untuk memberi gambaran road-map teknologi kamera setahun kedepan.

Hampir semua kamera yang pernah diprediksi telah dilaunching resmi. Nah setelah itu biasanya dilakukan analisa terhadap trend dunia fotografi kedepan. Dari berbagai kamera yang telah dilaunching beberapa hari ini, dengan tetap tidak meninggalkan pasar kamera digital konsumer dan DSLR APSC yang masih cukup besar, arah trend kamera digital kedepan cukup jelas yaitu Full Frame dan/atau Mirrorless.  Kita coba analisa dari daftar kamera yang dipamerkan di photokina ini.

  1. Canon EOS 6D = Full Frame
  2. Canon PowerShot G15 = Prosumer
  3. Canon PowerShot S110 = Consumer
  4. Fujifilm X-E1 = Mirrorless
  5. Fujifilm XF1 = Consumer
  6. Nikon Coolpix S800c = Consumer
  7. Nikon Coolpix P7700 = Prosumer
  8. Nikon D600 = Full Frame
  9. Olympus PEN E-PL5 = Mirrorless
  10. Olympus PEN E-PM2 = Mirrorless
  11. Panasonic Lumix DMC-GH3 = Mirrorless
  12. Sony Alpha NEX-5R = Mirrorless
  13. Sony Cyber-shot DSC-RX1 = Full Frame
  14. Sony SLT-A99 = Full Frame
  15. Sony Alpha NEX-6 = Mirrorless

Terlihat bukan … kamera dengan jenis mirrorless mendominasi ada 6 kamera atau 40% dari total semua kamera, sedangkan yang bersensor full frame ada 3 kamera atau 20%.  Yang bersensor full frame memiliki dua arah, yang pertama masih mempertahankan format DSLR tetapi dengan harga yang semakin terjangkau, yang kedua berformat kamera kompak dengan ukuran kecil dan ringan.

Kamera Mirrorless Full Frame

Dulu trend kamera digital kita masih ingat, besar-besaran resolusi megapixel, the bigger is better, sekarang tiap-tiap ukuran resolusi memiliki pasar masing-masing, dari 10MP hingga 36MP. Yang lebih besar resolusi-nya belum tentu lebih baik, bisa jadi fps-nya lebih rendah, ukuran size-on-disk nya lebih besar, lensa belum mendukung dan belum tentu sesuai kebutuhan.

Kamera Kompak Sony RX1 Bersensor Full Frame 24 MP
Kamera Kompak Sony RX1 Bersensor Full Frame 24 MP

Sekarang, dengan kejutan Sony RX1, kamera kompak fixed-lense bersensor full frame, banyak yang berharap lahirnya kamera mirrorless bersensor full frame dan berukuran kompak, serta harga terjangkau. Dan terbukti dari berbagai wawancara terpisah terhadap Fuji, Sony, Pentax dan Panasonic, semua berencana atau mempertimbangkan atau bahkan sudah sampai tahap riset kamera mirrorless full frame ini.

Kenapa full frame? Kenapa mirrorless? Keduanya saling melengkapi. Full frame menjadi lebih mudah dengan semakin baiknya teknologi mirrorless. Teknologi kamera mirrorless itu intinya dua, tidak adanya mekanikal mirror dan semakin baiknya electronic/hybrid viewfinder. Dengan tidak adanya mirror, pabrikan kamera bisa berkreasi berinovasi mendesain sistem mount yang lebih tipis (jarak lensa ke sensor lebih pendek), bobot lebih ringan. Pemilihan desain lensa dan sensor pada kamera mirrorless juga menarik, bagaimana pabrikan memutuskan kompensasi utk mencapai sistem yang paling optimal.

Masa puncak kamera mirrorless belumlah tiba, dan mungkin akan segera dibumbui dengan varian baru bersensor full frame. Kira-kira urutan perkembangannya nanti akan seperti ini, pertama DSLR dengan sensor full frame semakin murah (contoh Canon 6D dan Nikon D600), produksi semakin banyak maka biaya sensor full frame semakin turun, ceruk pasar mirrorless bersensor FF belum ada sama sekali (Leica M tidak dihitung ya), pabrikan akan masuk ke ceruk pasar yang baru untuk differensiasi produk.  Sangat menarik untuk kita tunggu.

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest

Most Popular

Catatan Kami