Menarik untuk mengetahui bagaimana perkembangan kamera digital yang faktanya secara market share global tidak begitu menggembirakan akhir-akhir ini. Grafik di atas menggambarkan bagaimana perkembangan jumlah produksi kamera digital dari tahun 1933 s/d 2013 berdasarkan data yang dikeluarkan oleh CIPA (Camera & Imaging Products Association) yang dilansir Mirrorless Rumors. Puncak pertumbuhan sebelum turun drastis adalah di tahun 2010.
Adalah Heino Hilbig yang membuat grafik di atas berdasarkan data CIPA resmi, menunjukkan bagaimana pasar kamera berubah selama 80 tahun terakhir. Beberapa kesimpulan sederhana yang dapat diambil antara adalah :
- Industri fotografi analog (baik kamera dan film-nya) telah dimatikan dengan cepat oleh generasi kamera digital
- Bisnis kamera digital sendiri juga saat ini “hampir” dibunuh oleh generasi selfie yang menggunakan smartphone
Kita belum tahu kapan penurunan pasar kamera digital akan berhenti. Dan tidak jelas apa dan bagaimana untuk dapat menghentikannya. Kabar baiknya adalah, berdasarkan statistik di atas, bahwa resesi pasar kamera telah melambat sedikit. Yaitu menurun hanya 32,9% sampai Oktober 2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bahkan jika produsen meluncurkan kisah sukses berulang-ulang (misalnya, kamera light field atau kamera action) – tetapi segmen yang relatif kecil (niche) tersebut tidak akan mampu mengubah grafik negatif secara keseluruhan. Dominasi smartphone terlalu besar, yang secara umum disebabkan banyaknya inovasi seperti aplikasi foto yang beragam dan kemudahan sharing di sosial media.
Bagaimana perusahan kamera digital merespon hal ini ? Apakah kamera digital nantinya hanya untuk kaum profesional dan fotografer antusias saja ? Belum ada yang tahu pasti jawabannya. (rk/mirrorless)
Mungkin kelak handphone sekelas Evercoss bisa dijejali lensa sejenis Canon L Series 70-200mm atau yang lebih berat lagi.