Tuesday, December 31, 2024
HomeSaatnya Hunting FotoTawangmangu Dan Sedikit Tips Foto Landscape

Tawangmangu Dan Sedikit Tips Foto Landscape

Pohon Menguning di Tawangmangu
Pohon Menguning di Tawangmangu

Inilah posting pertama Rumor Kamera di kategori “Saatnya Hunting Foto”. Tentu kita di sini tidak membicarakan kamera, teknologinya, perbandingannya, rumor beritanya hanya untuk cerita dongeng, tapi kamera yang ada juga kita “bikin bicara” dengan memakainya untuk mengambil foto dan belajar, misalkan tentang tips foto landscape.

Saya berkesempatan melewati daerah Tawangmangu beberapa waktu lalu, dan saya harus bilang wow, ternyata daerah tersebut sangat indah pemandangannya. Waktu itu secara tidak sengaja saya melewati daerah tersebut, karena disebutkan merupakan daerah alternatif dari Solo menuju Madiun tanpa melalui Sragen. Tidak rugi, pemandangannya sangat keren, tidak sekedar merupakan daerah pegunungan, tetapi vegetatif atau tanaman di daerah tersebut daun-daunnya banyak yang cenderung menguning, aneh memang seperti di luar negeri hehe, jenisnya homogen, tidak jauh dari jenis pinus.

Jalan dan Desa Sisi Bukit, Tawangmangu
Jalan dan Desa Sisi Bukit, Tawangmangu

Tidak sempat berlama-lama untuk mendatangi obyek wisatanya, seperti air terjun Grojokan Sewu atau danau Sarangan (di daerah setelah Tawangmangu), saya hanya mengambil foto dari sepanjang jalan raya utama. Dari foto pertama yang menampilkan sekelompok pohon yang menguning, hingga foto bukit berbukit, ladang sayuran, langit biru yang cerah silahkan dinikmati di bagian bawah. Semuga foto diambil menggunakan kamera Panaosnic Lumix LX3 yang lumayan jadul, dan develop RAW memakai Adobe Lightroom 2.4 dengan standard workflow.

Untuk tips foto landscape, ada beberapa yang ingin saya share di sini. Saya coba rangkumkan secara umum dan singkat dalam bentuk poin-poin agar lebih sederhana.

Tips Foto Landscape

  • Yang harus diperhatikan dalam foto landscape adalah :
    1. depth of field (dof)
    2. komposisi
    3. focal length lensa
  • Pertama foto landscape umumnya harus fokus di semua bagian, corner to corner. Untuk mendapatkannya maka depth of field (dof) atau ruang ketajaman harus selebar mungkin.
  • Untuk memperoleh dof yang lebar, set aperture yang kecil misal f/4 atau bahkan sampai f/22. Kondisi ini kebalikan dari foto potrait yang umumnya hanya fokus hanya di POI (point of interest), istilah lain bokeh atau background blur.
  • Untuk aperture kecil perlu diperhatikan kompensasi shutter dan ISO, tergantung kondisi dan efek yang diinginkan
  • Kedua komposisi. Umumnya memakai rule of third, frame dibagi menjadi 9 area oleh 4 garis imaginer, POI diletakkan di area-area tersebut. Note : terkait rule of third, latih dan gunakan sebanyak-banyaknya. Dan sampai di suatu saat kita bisa abaikan aturan itu.
  • Pada kamera digital umumnya sudah disertai garis imaginar rule of thirds (framelines) di LCD atau EVF.
  • Ketiga adalah focal length. Namanya foto landscape umumnya memakai lensa wide. 24mm (35mm equiv) sudah oke banget, 28mm masih acceptable. Dengan focal length yang wide komposisi jadi lebih mudah, apalagi kalau belakang kita jurang (lol), gak bisa mundur lagi.
  • Bagaimana dengan lensa tele ? tidak masalah, justru feelnya berbeda karena ada efek distorsi khas lensa tele. Lensa tele dipakai foto landscape biasanya saat foto bulan dengan latar depan rumah2, efek bulan raksasa terasa karena distorsi lensa tele.

Demikian sedikit share hunting saya dan beberapa tips foto landscape. Semoga bermanfaat.

Foto Tawangmangu

Gear : Lumix LX3
Post Process : Adobe Lightroom 2.4
Location : Tawangmangu, Indonesia

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

5 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest

Most Popular

Catatan Kami