Ya iya lah .. foto hasil kamera kompak low end dengan kamera DSLR misalnya, sudah pasti hasilnya lebih bagus yang terakhir, setidaknya ditinjau dari segi teknis seperti resolusi, detail, background blur (bokeh), dynamic range dll. Loh jadi jargon “man behind the gear” gak berlaku dong ? Tetap berlaku kok, ini justru menjadi semacam faktor multiplier bagus tidaknya foto yang dihasilkan, penentu utamanya masih sang fotografer.
Menurut saya, kelihatan bodoh orang yang ngotot berada pada sisi ekstrim dari pendapat apakah penentu kualitas foto adalah hanya kamera saja atau sang fotografer saja. Sekali lagi tidak, karena kedua hal tersebut memiliki pengaruhnya masing-masing.
Terus kamera mana yang harus dibeli biar hasil fotonya bagus, ini pertanyaan yang sering sekali dilontarkan. Kamera mana saja ! Yang penting cocok dengan kebutuhan dan tentunya cocok juga dengan kantong masing-masing. Cocok dengan kebutuhan artinya sesuai dengan gaya preferensi pribadi, atau sesuai dengan jenis foto yang mau diambil, atau sesuai dengan komunitasnya, atau sesuai dengan skill fotografi yang dimiliki saat ini.
Banyak orang mencibir Leica karena harga selangit (FYI, Leica M9 itu harganya sekitar $8000) tapi hasil fotonya gak jauh beda dengan DSLR biasa dengan harga mungkin 1/10-nya. Jangan salah, orang yang menggunakan Leica memiliki preferensi sendiri yang mungkin belum kita pahami atau belum kita rasakan, hasil fotonya memiliki kekhasan yang mungkin belum bisa kita cerna dengan mata kita yang awam. Juga masalah teknik pengambilan foto yang memiliki “rasa” tersendiri karena memang sistemnya beda, yaitu rangefinder, full manual fokus. Rasa yang berbeda ini bisa membuat foto yang diambil jauh lebih bagus daripada pengambilan tanpa rasa.
Sebaliknya, banyak orang mencibir kamera kompak. Begini bunyinya : kurang keren, kurang mantep, terlihat amatir, gak kerasa dll. Ini perlu diluruskan. Banyaaak sekali foto yang diambil dengan kamera kompak, hasilnya jauuuh lebih bagus dari yang diambil dengan DSLR. Siapa penentunya ? Sang fotografer. Dan satu lagi .. decisive moment. Kamera kompak memungkinkan ia di bawa kapan saja, memberinya kemungkinan lebih besar mendapatkan moment terbaik.
Kesimpulan, kamera memang menentukan hasil foto, tapi di tangan yang tepat, kamera ini tidak sekedar menghasilkan foto bagus dari sisi teknis, dialah sang fotografer yang menentukan hasil foto memiliki arti bagus dari sisi rasa atau seni. Caranya bagaimana ? Caranya hentikan hanya baca rumor atau berita kamera, dan keluarlah, ambil foto sebanyak-banyaknya dari kamera yang anda miliki *hehehe kidding*.
“ Which of my photographs is my favorite? The one I’m going to take tomorrow”
~ Imogen Cunningham
Seperti kutipan terkenal dari Ansel Adams, “tidak ada yang lebih buruk daripada gambar yang tajam dari konsep fuzzy.” Artinya, jangan fokus pada peralatan sehingga Anda lupa tentang apa yang benar-benar penting. Selalu ingat untuk menempatkan visi dan kreativitas pada posisipertama, dan biarkan alat yang ikuti.
Ken Rockwell berkata, “Jika Anda bisa mengambil foto dengan baik, semua yang Anda butuhkan adalah mainan kamera sekali pakai atau ponsel kamera untuk menciptakan karya besar. Jika Anda tidak berbakat, tidak masalah jika Anda membeli Nikon D3X atau Leica, hasil foto Anda tidak akan menginspirasi.”
Ingat, selalu lebih baik untuk menghabiskan waktu dan uang pada belajar seni dan fotografi, dan tidak dengan membelanjakannya pada kamera baru. Pada akhirnya kamera terbaik penentu kualitas foto adalah kamera yang ada ditangan anda sekarang. Dan foto terbaik yang bisa diambil dari kamera itu adalah foto yang sebentaaar lagi akan anda ambil.
Oooo gitu ya….
Makasih gan….
Senang sekali dengan adanya web rumorkamera ini sangat membantu mendptkan info dan berbagai kamera terbaru, mohon maaf boleh tahu dimana di jual wirelles koneksi atau adaptor wireless mobile wu-1dan saya saat ini sedzng menggunakan D5200, dan hasil memang bagus, terimakasih atas masukan dan kebaikan anda.
Wasallam,
Alfian K
Saya pikir hal ini sama halnya dengan “balap motor”
Percuma “tenaga besar & kenceng” kalau sang pengendara gak bisa mengendalikan dengan baik.. Dan akan kurang maksimal juga kalau ada pengendara dengan skill baik tapi performa motor kurang maksimal :)
maksh ma , aikelnya sangat mbenatu pekerjaansaya, salam kenal, saya tnggu postingan berikutnya,,,