Sejarah Fotografi dimulai hampir 200 tahun yang lalu ketika prototipe pertama kamera dikembangkan dari kotak biasa yang menghasilkan foto buram. Sejarah fotografi telah berkembang dari foto kasar hingga menjadi mini komputer canggih yang ada dalam kamera DSLR dan ponsel pintar saat ini. Artikel ini memberikan gambaran singkat tentang sejarah menarik fotografi, termasuk momen penting dan perkembangan utama dari seni ilmiah ini.
Table of Contents
Key Takeaway
- Fotografi memiliki akar sejak abad ke-5 SM dengan konsep dasar kamera obscura yang mampu memproyeksikan gambar.
- Fotografi modern dimulai pada awal abad ke-19 dengan penemuan kamera fotografi oleh Joseph Nicéphore Niépce.
- Perkembangan awal fotografi meliputi daguerreotype, emulsion plates, dan wet plates, yang membuka jalan bagi fotografi menjadi lebih populer dan terjangkau.
- Pengenalan film gulung oleh George Eastman membawa fotografi ke tangan konsumen biasa, yang membuka era fotografi massal.
- Perkembangan lebih lanjut termasuk kamera polaroid yang menghasilkan foto instan dan kemudian era digital dengan kamera DSLR dan ponsel pintar.
- Fotografi terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita, dari dokumentasi pribadi hingga media berita dan komunikasi.
Konsep Fotografi Awal
Fotografi berasal dari dua kata Yunani, yaitu “photos” yang berarti cahaya, dan “graphé” yang berarti gambar. Konsep dasar fotografi telah dikenal sejak zaman kuno. Namun, tidak sampai seorang ilmuwan Irak mengembangkan sesuatu yang disebut kamera obscura pada abad ke-11 bahwa seni fotografi lahir.
Meskipun demikian, kamera tersebut sebenarnya tidak merekam gambar, melainkan hanya memproyeksikannya ke permukaan lain. Gambar-gambar tersebut juga terbalik, meskipun dapat ditelusuri untuk membuat gambaran akurat dari objek nyata seperti bangunan.
Kamera obscura pertama menggunakan lubang jarum dalam tenda untuk memproyeksikan gambar dari luar tenda ke dalam area yang gelap. Barulah pada abad ke-17, tepatnya pada tahun 1685, penulis Jerman Johann Zahn membayangkan desain prototipe untuk kamera obscura yang cukup kecil untuk dibawa ke mana-mana.
Pengembangan Gambar Pertama yang Permanen
Sejarah fotografi, sebagaimana kita kenal saat ini, dimulai pada awal abad ke-19 di Perancis ketika penemu Joseph Nicéphore Niépce menciptakan prototipe kamera fotografi pada tahun 1816. Ia menggunakan kamera obscura portabel untuk mengenai pelat timah dengan lapisan bitumen agar terkena cahaya. Ini adalah foto tertua yang masih ada hingga saat ini yang diambil dari jendela rumahnya pada tahun 1826.
Keberhasilan Niépce menyebabkan beberapa eksperimen lain dan fotografi berkembang dengan sangat cepat. Daguerreotypes, emulsion plates, dan wet plates dikembangkan hampir secara bersamaan pada pertengahan hingga akhir abad ke-19.
Dengan setiap jenis emulsi, para fotografer bereksperimen dengan berbagai bahan kimia dan teknik. Berikut adalah tiga teknik yang berperan dalam perkembangan fotografi modern.
Daguerreotype
Eksperimen Niépce menyebabkan kolaborasi dengan Louis Jacques Mandé Daguerre. Hasilnya adalah penciptaan daguerreotype pada tahun 1837, yang didefinisikan sebagai gambar yang diawetkan sebagai objek, atau foto, yang diambil dengan proses fotografi awal.
Cara kerja kamera ini kira-kira sebagai berikut:
- Sebuah pelat tembaga dilapisi dengan perak dan terpapar uap yodium sebelum terpapar cahaya.
- Untuk membuat gambar di atas pelat, daguerreotype awal harus terpapar cahaya selama hingga 15 menit.
- Daguerreotype sangat populer hingga akhir 1850-an ketika digantikan oleh emulsion plates.
Emulsion Plates
Emulsion plates, atau wet plates, digunakan antara tahun 1830 hingga 1870 (sebelum dry plates ditemukan pada tahun 1871). Wet plates lebih murah daripada daguerreotypes dan hanya memerlukan waktu pemaparan selama dua atau tiga detik. Ini membuat mereka lebih cocok untuk foto potret, yang merupakan penggunaan fotografi paling umum pada saat itu. Banyak foto dari Perang Saudara diambil dengan menggunakan wet plates.
Wet plates menggunakan proses emulsi yang disebut proses Collodion, bukan hanya pelapisan sederhana pada pelat gambar. Pada masa ini, kamera ditambahkan dengan bellow untuk membantu dalam fokus.
Dua jenis emulsion plates yang umum adalah ambrotype dan tintype. Ambrotypes menggunakan pelat kaca sebagai pengganti pelat tembaga pada daguerreotypes. Tintypes menggunakan pelat timah. Meskipun pelat-pelat ini jauh lebih sensitif terhadap cahaya, mereka harus dikembangkan dengan cepat. Para fotografer harus membawa bahan kimia dan banyak dari mereka bepergian menggunakan gerobak yang berfungsi juga sebagai ruang gelap.
Dry Plates
Pada tahun 1871, fotografi mengalami lompatan besar lagi. Richard Maddox menciptakan fotografi pelat kering, yang dikenal sebagai proses gelatin, sebuah teknik yang hampir setara dengan wet plates dalam hal kecepatan dan kualitas, tetapi lebih fungsional. Pada tahun 1873, Charles Harper Bennett membuat lebih banyak perbaikan pada proses tersebut untuk kualitas foto yang lebih baik.
Pelat-pelat kering ini bisa disimpan daripada dibuat sesuai kebutuhan. Hal ini memberikan kebebasan bagi para fotografer untuk mengambil foto kapan dan di mana saja. Proses ini juga memungkinkan kamera yang lebih kecil yang bisa dipegang tangan dan menjadi pendahulu dari proses gulungan film. Ketika waktu pemaparan berkurang, kamera pertama dengan rana mekanis dikembangkan.
Kejayaan Roll Film
Sebelum pengusaha George Eastman mendirikan Eastman Dry Plate Company pada tahun 1881 (yang kemudian berubah menjadi Eastman Kodak Company pada tahun 1892), fotografi hanya untuk para profesional dan orang-orang yang sangat beruntung.
Pada tahun 1888, Eastman memperkenalkan film gulung fleksibel yang tidak memerlukan penggantian pelat padat terus-menerus. Hal ini memungkinkan dia untuk mengembangkan kamera kotak mandiri yang memuat 100 foto. Kamera ini memiliki satu lensa kecil tanpa penyesuaian fokus. Konsumen akan mengambil gambar dan mengirimkan kamera kembali ke pabrik untuk film dikembangkan dan mencetak hasil foto, mirip dengan kamera disposabel modern. Kamera ini terus berkembang dan berinovasi, akhirnya menjadi lebih terjangkau dan diproduksi massal pada tahun 1940-an, beberapa tahun setelah kematian Eastman.
Fakta Menarik
Pada tahun 1930-an, Henri Cartier-Bresson, dikenal sebagai penguasa fotografi candid, menggunakan kamera 35mm untuk mengambil gambar spontan orang dan peristiwa, termasuk upaya perang Eropa.
Kemudian pada dekade berikutnya, tahun 1939 dan seterusnya, para fotojurnalis membuat sejarah fotografi dengan menangkap gambar-gambar dari Perang Dunia II, yang semuanya untuk selamanya membentuk wajah fotografi sebagai alat berita dan komunikasi.
Disinilah era street dan human interest fotografi menjadi salah satu jenis foto yang populer dan ikut menuliskan sejarah dunia dan menyebarkannya melalui hasil kamera film.\
Perkembangan Sejarah Kamera
Dengan berkembangnya kamera yang mudah dijankau masal, saat ini fotografi bukan hanya tentang mengabadikan momen, tetapi juga diakui sebagai bentuk seni visual yang kuat. Melalui fotografi, fotografer dapat mengekspresikan perasaan, ide, dan pandangan mereka.
Banyak foto-foto ikonik yang telah memberikan dampak emosional dan artistik yang mendalam bagi penontonnya.
Keajaiban Kmaera Instan
Kamera Polaroid, juga dikenal sebagai Model 95, pertama kali muncul pada tahun 1948, diciptakan oleh penemu Edwin H. Land. Foto instan menjadi tren besar berkat proses kimia yang digunakan untuk mengembangkan film di dalam kamera dalam waktu kurang dari satu menit. Meskipun kamera Polaroid tidak murah, keunikan ini tetap populer dari tahun 1960 hingga 1970-an.
Meskipun kamera dan film Polaroid hampir lenyap karena masalah, termasuk munculnya fotografi digital dan kebangkrutan serta penjualan Polaroid Corporation sekitar tahun 2008, kamera ini tiba-tiba kembali dengan Proyek Impossible, yang juga dikenal sebagai Polaroid Original dan sekarang hanya Polaroid, yang membeli pabrik film Polaroid terakhir pada tahun 2018. Misi perusahaan ini adalah untuk melestarikan kamera Polaroid vintage dan seni fotografinya sambil memperkenalkan generasi baru dari kamera tersebut.
Pengenalan Kamera SLR Lanjutan
Meskipun kamera SLR (single lens reflex) memiliki awalannya di Eropa pada tahun 1890-an hingga 1940-an (sekitar waktu yang sama dengan penemuan film berwarna oleh Agfa), teknologi ini baru menjadi benar-benar layak digunakan pada tahun 1950-an. Selama 30 tahun berikutnya, kamera gaya SLR terus meningkat dan tetap menjadi pilihan kamera.
Inovasi Kamera Kompak
Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, kamera film kompak “point-and-shoot” berkualitas diperkenalkan. Kamera-kamera ini mengontrol gambar dengan kecepatan rana, aperture, dan fokus yang terhitung, sehingga fotografer bebas berkonsentrasi pada komposisi. Kamera otomatis ini sangat populer di kalangan fotografer amatir. Para profesional dan amatir serius terus menggunakan kamera SLR yang memungkinkan mereka untuk membuat penyesuaian kustom dan manual untuk lebih mengontrol gambar.
Pada saat yang sama pada tahun 1975, Eastman Kodak mengembangkan kamera digital pertama yang besar, berukuran besar, dan sepenuhnya eksperimental. Namun, tidak sampai tahun 1989 ketika Fujifilm merilis FUJIX DS-1P, kamera digital pertama yang tersedia secara komersial (artinya, memiliki kartu penyimpanan memori, bukan hard drive terpisah).
Memasuki Era Fotografi Digital
Tahun 1975-1980 menandai awal revolusi fotografi dengan munculnya kamera digital pertama. Kamera ini mengubah cara orang mengambil, melihat, dan menyimpan gambar.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, banyak produsen mulai memperkenalkan kamera digital bagi konsumen dan profesional. Pada tahun 1991, Kodak merilis DCS 100, kamera DSLR (digital single lens reflex) pertama yang tersedia secara komersial.
Pada tahun 1997, seorang ayah baru mencatatkan namanya di headline berita karena menggunakan telepon seluler untuk mengambil foto kelahiran bayinya. Pada tahun 2000, produsen ponsel Jepang mengembangkan ponsel dengan kemampuan kamera, dan konsep ini dengan cepat diterima di Amerika Serikat pada awal 2000-an. Sejak saat itu, kualitas kamera di ponsel semakin meningkat dengan pesat.
Perkembangan kamera digital terus berlanjut dengan peningkatan resolusi dan kemampuan fotografi yang semakin canggih. Dampaknya terasa luas dalam dunia fotografi dan teknologi visual.
Kesimpulan
Sejarah fotografi kemungkinan belum berakhir, tetapi ia tetap tegar dengan kamera sederhana point-and-shoot yang menghasilkan foto digital berkualitas tinggi, kebanyakan dari kita mengandalkan kamera ponsel pintar untuk mendokumentasikan kehidupan sehari-hari, dan para fotografer profesional terus mengandalkan kamera DSLR atau Mirrorless untuk mengambil gambar berkualitas tinggi.
FAQs (Frequently Asked Questions)
Apa yang dimaksud dengan kamera obscura?
Kamera obscura adalah alat sederhana yang menggunakan lubang kecil untuk memproyeksikan gambar pada permukaan datar di dalam kotak gelap.
Bagaimana fotografi telah mempengaruhi industri kreatif?
Fotografi menjadi elemen penting dalam industri kreatif, digunakan dalam iklan, desain grafis, dan proyek-proyek kreatif lainnya.
Apa saja bidang profesional dalam fotografi?
Fotografi profesional mencakup jurnalistik, dokumenter, mode, dan periklanan.
Apa dampak teknologi digital pada fotografi?
Teknologi digital telah merevolusi cara mengambil, melihat, dan menyimpan gambar, memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi fotografer dan pengguna.
Bagaimana fotografi berperan dalam mendokumentasikan sejarah?
Foto-foto ikonik dalam sejarah menjadi bukti visual tentang peristiwa bersejarah dan tokoh-tokoh penting, mengabadikan momen penting bagi generasi masa depan.