Nah sedikit rehat dari rumor-rumor kamera. Saya menemukan sebuah simulator kamera online, beralamat di http://camerasim.com/camera-simulator/. Simualtor kamera ini sangat keren, terbaik yang pernah saya temui. Kita bisa belajar dengan sangat mudah efek dari pengaturan setting manual di kamera dan melihat hasil fotonya langsung.
Bagi fotografer amatir dan pemula yang mungkin masih bingung fungsi dari berbagai parameter manual kamera seperti ISO, shutter dan aperture akan sangat terbantukan dengan simulator kamera ini. Misal kita melakukan eksperimen dengan set shutter ke 1/500s kemudian membandingkan dengan shutter 1/40s. Hasilnya yang pertama mainan kincir angin yang dibawa oleh si anak ini akan ter-freeze (tidak blur), sedangkan hasil shutter yang kedua mainan kincir angin tersebut akan blur. Asyik sekali kan …
Berikut penjelasan masing-masing kontrol :
Lighting
Pencahayaan adalah satu penentu terbesar dari bagaimana kamera Anda harus disetting. Dengan hanya beberapa pengecualian, Anda tidak akan selalu memiliki terlalu banyak cahaya. Gunakan slider ini untuk bereksperimen dengan berbagai kondisi pencahayaan indoor dan outdoor.
Distance
Gunakan slider ini untuk mensimulasikan seberapa dekat atau jauh Anda dengan subjek.
Focal Length
Pindah slider ini sama dengan zoom in dan out dengan lensa Anda. Wide, setting zoom-out menciptakan bidang depth of field terbesar (lebih banyak yang berada dalam fokus) sedangkan zoom in membuat sempit depth-of-field (biasanya hanya subjek yang akan fokus).
Mode
Mode eksposur dari SLR memungkinkan Anda mengontrol satu pengaturan sementara setting yang lain kamera secara otomatis akan menyesuaikan. Dalam mode Shutter Priority, Anda mengatur shutter speed dan kamera otomatis menentukan aperture / f-stop. Dalam mode Aperture Priority, Anda mengatur aperture / f-stop sementara kamera menetapkan shutter speed. Mode Manual sepenuhnya manual, anda sendirian! Perhatikan light meter kamera untuk membantu mendapatkan eksposur yang tepat. Meskipun setiap kamera SLR pada kenyataannya memiliki mode “otomatis” , tapi tidak ada di sini .. apa asyiknya?
ISO
ISO mengacu pada seberapa sensitif “film akan ke cahaya yang masuk ketika gambar diambil. ISO tinggi memungkinkan pengaturan kecepatan sutter yang lebih cepat dalam cahaya rendah tetapi menampilkan noise ke dalam gambar. Setting ISO rendah menghasilkan gambar paling bersih tetapi membutuhkan banyak cahaya. Umumnya, Anda akan ingin menggunakan setting ISO terendah jika pencahayaan memungkinkan.
Aperture
Aperture, atau f-stop, mengacu pada seberapa besar lubang bagi cahaya untuk melewati shutter yang terbuka dan gambar diambil. Angka f lebih rendah maka lubang semakin besar. Hal penting untuk diingat adalah: semakin tinggi angka f, semakin banyak benda di depan dan di belakang subjek yang fokus, tetapi lebih banyak cahaya yang dibutuhkan. Semakin rendah angka f, semakin banyak benda di depan dan di belakang subjek akan blur atau out of focus dan sedikit cahaya yang akan butuhkan.
Shutter Speed
Kecepatan shutter adalah berapa lama shutter perlu terbuka, yang memungkinkan cahaya ke dalam kamera, untuk benar mengekspos gambar. Shutter speed yang cepat memungkinkan Anda untuk, freeze, action dalam foto, tetapi membutuhkan banyak cahaya. Kecepatan rana yang lebih lambat memungkinkan untuk pemotretan dengan cahaya lebih sedikit tetapi dapat menyebabkan blur pada gambar.
Alternatif Simulator Kamera
Selain di atas, berikut beberapa alternatif software untuk melakukan simulasi kamera.