Tuesday, March 19, 2024
HomeRumor KameraLeica Leica Sepakat Dengan Panasonic, Micro Four Third Atau Sistem Full Frame...

[RK4] Leica Sepakat Dengan Panasonic, Micro Four Third Atau Sistem Full Frame Baru ?

Clone dari GM1 dengan merk Leica, desain oleh Seung-hun Han via Dicahub
Clone dari GM1 dengan merk Leica, desain oleh Seung-hun Han via Dicahub

Lebih dari satu tahun yang lalu Leica menyatakan bahwa mereka tidak akan membuat kamera Micro Four Third (MFT) karena tujuan mereka adalah untuk fokus pada kualitas gambar tertinggi, yaitu dengan memaksimalkan line-up digital rangefinder mereka yang unik, juga beberapa kamera kompak prosumer yang merupakan rebranding dari Panasonic.

Tapi hal-hal telah berubah di Leica dan juga domain kamera rangefinder Full Frame mereka mendapat persaingan yang jelas sangat kuat dari kamera SonyA7 dan A7r. Bagaimana tidak, dengan harga yang bisa dikatakan 1/4 dari rangefinder termurah milik Leica, kita bisa mendapatkan kamera mirrorless bersensor full frame dengan ukuran lebih kompak. Selain itu juga, pasar kamera kompak dan prosumer dengan sensor kecil sedang tergerus oleh serbuan smartphone murah. Maka Leica mau tidak mau harus berbenah.

Nah, menurut sumber GlobalPost, Panasonic dan Leica membuat kesepakatan baru di mana Panasonic akan memasok Leica kamera mirrorless dengan lensa yang dapat dipertukarkan, dengan harga pasar sekitar ¥200,000 (atau 1494 Euro atau USD $2000). Mereka akan merilis kamera ini pada awal tahun depan!. Apakah itu rebranding dari kamera seri MFT ? Atau Leica membuat sistem mount sendiri yang kompatible dengan lensa range finder mereka ?

Panasonic (Matsushita Electric Industrial Co) dan Leica mulai berkolaborasi dalam pengembangan dan produksi kamera digital pada tahun 2001. Panasonic menyediakan kamera digital kompak dijual seharga ¥ 100,000 atau kurang untuk Leica secara OEM. Kedua perusahaan juga bersama-sama mengembangkan lensa-lensa baru.

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

1 COMMENT

Leave a Reply

Latest

Most Popular

Catatan Kami