Friday, March 29, 2024
HomeCatatan KamiKomposisi Fotografi Oleh Arbain Rambey

Komposisi Fotografi Oleh Arbain Rambey

Arbain Rambey
Arbain Rambey

Sekali lagi cari-cari kultwit lama dari bang Arbain Rambey di timeline twitter dengan penjelasan yang mudah dipahami. Kultwit ini sudah mendapatkan ijin dari beliau dan kami jabarkan dalam bentuk artikel singkat berikut dengan judul Komposisi Fotografi. Rumorkamera tambahkan beberapa ilustrasi agar lebih mudah dipahami. 

Oleh : Arbain Rambey (via twitter : @arbainrambey)

Komposisi fotografi adalah masalah menempatkan berbagai benda yang terpotret dalam bingkai fotonya. Bagus tidaknya komposisi sebuah foto sangat tergantung kebutuhan pada foto itu sendiri. Komposisi bisa dibuat dengan mengatur benda yang akan dipotret, atau mengatur angle (sudut pengambilan) dan pilihan lensa untuk obyek pemotretan yang tak bisa diatur.

Beberapa Macam Aturan Komposisi Fotografi

Contoh Rule of Thirds
Contoh Komposisi Rule of Thirds, Image Credit Photography101

Aturan komposisi yang standar ada dalam aturan yang disebut Rule of Thirds. Rule of Thirds didapat dengan membagi bidang foto dalam tiga bagian vertikal dan tiga bagian horisontal. Elemen-elemen foto dipasang pada garis2-garis pembagi itu.

Pada hukum Rule of Thirds, garis-garis pembagi biasanya diisi garis cakrawala untuk foto-foto lanskap (landscape). Rule of Thirds akan membingungkan pemula manakala tidak terdapat bidang atau garis tegas sama sekali pada adegan yang difoto.

Sejalan dengan berlalunya waktu, muncul bermacam teori komposisi kontemporer yang tiap jenisnya pun justru sangat tak terumuskan dengan tegas. Jenis komposisi modern yang pertama adalah “merata”. Elemen-elemen foto diatur serata mungkin. Misal foto produk, foto keluarga. Komposisi “merata” dipakai untuk memotret benda yg banyak. Varian dari “merata” adalah kita menonjolkan beberapa di antara obyek yang terpotret itu.

Jenis komposisi modern kedua adalah “di tengah”. Subjek utama yang dipotret dipasang benar benar di tengah foto. Sedangkan komposisi modern ketiga adalah “di pinggir”, alias benda utama dalam foto dipasang di paling tepi kiri atau kanan foto. Saat ini komposisi foto relatif sangat bebas. Tetapi sesungguhnya hanya pengembangan saja dari komposisi jenis “di tengah” atau “di tepi” atau “merata”. Bagaimana pun komposisi adalah pilihan personal yang menyangkut selera. Tidak ada istilah salah dan tak ada benar di sini.

Kumpulan komposisi-komposisi yang pernah Anda buat akan menjadi “perpustakaan” bagi pemotretan anda selanjutnya. Komposisi memang “menyandingkan” elemen-elemen foto. Memisahkan yang utama (POI, Point of Interest) dengan yang lain bisa dgn warna, fokus atau juga posisi.

Dalam dunia jurnalistik, sering muncul dua macam komposisi. Pengaturan oleh protokol dan pengaturan pemotretan. Kalau Anda melihat sebuah foto tidak enak dilihat, itu artinya anda tak suka komposisi foto itu.

Kesan Foto Berdasarkan Komposisi

Contoh Komposisi Rule of Thirds
Contoh Komposisi Rule of Thirds

Dalam mengatur komposisi fotografi, posisi objek utama menentukan “kesan” sebuah foto. Bidang kosong di depan objek memberi kesan “sedang menuju sesuatu”. Sedangkan bidang kosong di belakang objek, memberi kesan “meninggalkan sesuatu”.

Secara umum, komposisi dalam fotografi adalah cerminan kepribadian sang fotografer. Tidak ada patokan mati tetapi yang ada adalah bagus atau buruk menurut umum. Rule of third dalam teori komposisi yang telah dijelaskan di atas, cuma berlaku saat yang dipotret adalah bentuk teratur. Komposisi adalah 80 persen nilai atau kesan foto pada sebuah pemotretan benda mati. Sedangkan pada pemotretan makhluk hidup, komposisi dikalahkan oleh ekspresi.

Pada intinya, mengatur komposisi saat memotret adalah proses utama penciptaan sebuah foto secara umum. Komposisi adalah pembeda foto yang satu dengan lainnya. Komposisi seperti juga moment dan ekspresi, tidak bisa dibuat Auto pada kamera, dan tak bisa diperbaiki melalui photoshop jika tidak sesuai.

Kemampuan membuat komposisi fotografi yang baik pada saat mengambil foto adalah hasil pengendapan pemikiran yang didapat dari latihan.

Pembahasan Lanjutan

Berikutnya bagaimana komposisi merupakan aset yang tak ternilai bagi setiap fotografer yang berusaha untuk menangkap berbagai jenis foto sebaik mungkin. Kita akan melihat dari beberapa sudut antara lain :

  • Cara Melihat
  • Emosi
  • Struktur
  • Kontrol

Melihat Kembali Definisi Komposisi Fotografi

Dalam fotografi, komposisi adalah seni membuat keputusan dengan sadar tentang apa yang akan dimasukkan atau dikecualikan dalam frame, serta bagaimana mengatur objek yang ada.

Maksudnya, banyak orang memiliki definisi komposisi fotografi yang jauh lebih rumit, padahal bisa disederhanakan. Jadi komposisi dalam foto intinya adalah pengaturan mendasar dari unsur-unsur yang membentuk foto itu sendiri, yang akan menentukan sebuah foto bagus atau tidak.

Membuat gambar atau foto yang sukses adalah tugas tidak mudah. Namun, paling mudah adalah mempertahankan pendekatan langsung tidak bertele-tele jika memungkinkan.

Jika Anda bingung harus mulai dari mana dengan komposisi Anda, fokuslah pada elemen-elemen dasarnya. Tanggung jawab kita adalah mengaturnya dengan cara yang paling efektif.

Cara Melihat

Mengatur elemen dalam foto untuk menyampaikan makna tertentu membutuhkan pertimbangan yang cermat. Penataan yang cermat dapat membantu menonjolkan pesan yang dimaksud selain membuat komposisi yang menarik secara visual.

Cara Melihat dalam Komposisi Fotografi

Sebagai ilustrasi, lihat adegan fotografi di atas. Sebuah bayangan secara perlahan menarik perhatian ke vas bunga, yang langsung menjadi fokus POI, dilatarbelakangi jendela kusam dan bayangan tanaman di luar.

Pemanfaatan garis dan warna untuk secara sengaja menyusun sebuah foto yang menyampaikan pesan yang kohesif merupakan hasil yang mengesankan. Dalam skenario ini, fotografer dengan terampil merangkai objek-objek yang tidak terkait untuk menciptakan gambar dengan kedalaman dan makna yang lebih besar.

Fotografer terkenal Edward Weston pernah mengutip, “Komposisi yang baik adalah cara melihat yang paling kuat”. Weston dianggap sebagai salah satu fotografer terhebat sepanjang masa dan sangat ahli dalam hal komposisi.

Ekspresi Emosi

Menerapkan bentuk visi yang kuat pada foto bisa jadi hal yang menantang, namun itu bisa dibantu dengan emosi dan perasaan. Visualisasikan dengan cara ini: komposisi harus mampu melengkapi subyek foto.

Emosi dalam dalam Komposisi Fotografi

Misal saat menangkap awan badai yang dramatis di langit, pastikan menyusun elemen foto dengan cara yang menggambarkan intensitas pemandangan secara akurat. Menangkap emosi saat itu untuk menyampaikan suasana langit yang sangat berangin.

Dalam case komposisi di atas, cakrawala dapat ditempatkan di 1/3 tepi bawah foto, dan menampilkan sebagian besar langit yang dipenuhi dengan background awan dan ombak di bagian depan. Kontras ditingkatkan dalam pasca-pemrosesan untuk menciptakan efek yang bahkan lebih kuat.

Saat menyusun foto, ada baiknya mempertimbangkan emosi subjek dan bagaimana komposisi dapat disesuaikan untuk membangkitkan perasaan serupa.

Struktur

Komposisi foto memiliki kemampuan untuk memandu pandangan pemirsa, meskipun tidak mungkin untuk memaksa seragam semanya. Namun, dengan teknik tertentu bisa memengaruhi perjalanan visual mereka.

Struktur dalam Komposisi Fotografi

Untuk menarik fokus perhatian ke pegunungan di background, bisa untuk menyertakan latar depan seperti pepohonan dan lampu jalan yang menuntun ke sana. Mengabadikan pegunungan dalam cahaya redup dapat membantu menekankan pemandangan dengan kontras warna-warna gelap dan cerah.

Tujuan struktur foto di atas adalah mendorong pemirsa foto untuk menatap pegunungan dan menjadikannya pusat perhatian mereka.

Luar biasa bukan bagaimana kita bisa mempengaruhi cara pandang pemirsa melalui foto tanpa sadar. Misalnya, kita cenderung menelusuri jalur secara alami di sepanjang garis komposisi, terutama saat garis lurus.

Kita bisa mencurahkan usaha untuk membuat transisi di antara elemen kunci gambar, seperti warna baju seseorang atau area dengan kontras dan kecerahan tinggi. Bahkan penyesuaian komposisi kecil terbukti menimbulkan efek yang baik.

Sebagai ilustrasi, penghilangan tepi kiri lukisan Rembrandt yang gelap mendorong pemirsa mencurahkan lebih banyak waktu untuk memeriksa dinding yang terletak di sisi berlawanan dari lukisan itu.

Penggunaan komposisi menghadirkan metode yang ampuh untuk membuat struktur foto/gambar dan memengaruhi arah pandangan pemirsa. Melalui penataan ulang detail-detail tertentu secara kreatif, cerita visual yang baru dan menawan dapat dibuat.

Kontrol

Fotografer harus mengetahui kekuatan yang mereka miliki untuk mengontrol komposisi gambar dengan menyesuaikan ukuran dan posisi berbagai elemen di dalamnya. Sangat penting untuk diingat bahwa penyesuaian seperti itu harus dilakukan secara alami pada saat pengambilan gambar, dan bukan pada saat post-process.

Kontrol dalam Komposisi Fotografi

Daripada hanya mengandalkan teknik pascaproduksi, mengubah posisi kamera dan panjang fokus saat mengambil gambar dapat mengubah komposisi secara drastis. Misal, jika ingin pohon tampak lebih besar dari gunung, cukup dekati dan gunakan lensa sudut lebar.

Apakah Anda ingin gunung tampak lebih besar dan pohon lebih kecil di latar depan? Ini dapat dengan mudah dicapai dengan mundur beberapa langkah dan menggunakan lensa telefoto.

Seringkali, fotografer terlihat memasang tripod mereka setinggi mata dan tidak pernah memindahkannya. Metode ini mungkin tidak ideal untuk mendapatkan komposisi yang diinginkan. Posisi tripod yang tetap akan membatasi kemampuan untuk menyesuaikan ukuran dan posisi subjek dalam bidikan. Akibatnya, banyak potensi kreatif bisa hilang.

Bhakti Utamahttp://blog.bhaktiutama.com
A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
RELATED ARTICLES

13 COMMENTS

Leave a Reply

Latest

Most Popular

Catatan Kami